Mohon tunggu...
Andrew Ebeneizer Sembiring
Andrew Ebeneizer Sembiring Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa FKM UI 2013

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Menghemat Uang : Berhenti Merokok!

11 Agustus 2013   22:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Merokok dapat menyebakan penyakit jantung, impotensi…." Kalimat itu lah yg selalu muncul di bungkus rokok. Walaupun sudah dituliskan akibat dari rokok tapi masih saja banyak orang merokok. Mengapa? Jawabannya hanya 1, yaitu karena Kenikmatan! Tapi dibablik kenikmatan itu tentunya kita akan menanggung 1 akibat, yaitu Penderitaan!

Perokok aktif berkata bahwa merokok setelah melakukan aktivitas seperti makan,minum, berolahraga adalah suatu kenikmatan yang sangat enak. Kenikmatan itulah yang membuat rokok menjadi nagih terus menerus. Kenikmatan itu timbul karena dalam rokok ada unsur nikotin didalam rokok. sekitar 25% dari 8-20 mg nikotin dalam rokok akan memasuki aliran darah saat anda meenghisapnya, dan setelah menghisapnya maka nikotin itu diterima otak dan saraf otak merespon nikotin itu rasanya nikmat. Begitu berbahayanya efek rokok ini, tetapi kita selalu tidak bisa menahan kenikmatan dibanding efek dari rokok itu. Bahkan, sepertinya para perokok perlu terkena penyakit akibat rokok seperti kanker dll baru bisa menyadari bahwa efek rokok itu sangat kejam.

Para remaja era sekarang ini juga memasuki era merokok dimana rokok dijadikan budaya tren hidup, karena kebanyakan anak sekarang harus merokok biar dilihat gaul. Memang, berfoto sambil memegang rokok di tangan atau di mulut itu keren sekali dan bisa dianggap anak gaul. Tapi sebagai generasi yang sudah maju kita tidak bisa lagi mengikuti tren ini. Bila anda termasuk orang yang gemar berfoto sambil memegang rokok, bisa dipastikan itu hanya untuk gaya/mengikuti tren, dan artinya anda dalam lingkup pertemanan yang salah. Para perokok juga harus bergaul dengan lingkungan yang anti-merokok juga agar tidak merokok lagi, karena, lingkungan yang buruk memang jelas akan membawa pengaruh yang buruk.

Terkadang, juga ada orang yang berkata mereka merokok agar cepat kurus. Anggapan ini bisa saya katakan sedikit benar, mereka perokok aktif bisa cepat kurus karena mereka fokus untuk merokok dibanding untuk makan. Dengan terus merokok, para perokok lupa dengan harus makan karena mereka terfokus untuk menghisap rokok terus menerus. Tetapi, setelah mereka berhenti merokok mereka akan kembali gemuk. Jadi apakah bisa dibilang jawabannya adalah dengan terus menerus merokok untuk badan kurus? Tentu tidak. Merokok itu hanyalah untuk mengalihkan fokus makan kita ke hal yang lain. Jadi, untuk kurus tidak perlu merokok, merokok untuk kurus bisa diganti dengan berolahraga. Fitness/ olahraga rutin sudah pasti juga akan membuat kita kurus dan membatasi makan kita teratur. Bila anda lebih memilih berolahraga dibanding rokok, maka bisa dipastikan anda akan mempunyai tubuh yang lebih sehat dibanding para perokok, bahkan bentuk tubuh anda pasti bisa lebih bagus daripada perokok yang rata-rata memang berperut buncit.

Bila kita sudah tau masalah rokok sangat berbahaya maka mengapa kita tidak mematikan industri rokok? Ternyata tidak semudah itu. Contoh yang paling mudah, rokok biasanya menjadi sponsor terbesar dalam suatu perayaan/event-event. Disinilah bukti ke-eksistensian rokok sangat ada di indonesia. Rokok juga menjadi penghidup bagi para buruh di indonesia. Bila mematikan industri rokok maka tidak ada lagi even-event dengan sponsor rokok & mematikan para buruh yang artinya kita bisa mengambil hak mereka untuk bekerja dengan mematikan industri rokok ini. Tetapi bila kita bandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti China & India memang masalah rokok juga menjadi perdebatan sampai saat ini. Bisa disimpulkan, negara berkembang belum bisa melepaskan ketergantungan rokok dari para rakyatnya. Sementara itu negara maju malah sangat melarang rokok di negeri mereka, ini terjadi karena di negeri mereka, buruh industri rokok tidak ada dan pendidikan disana sudah tinggi sehingga mereka menyadari bahaya itu dan lebih memikirkan masa depan dibanding kenikmatan sesaat.

Cara terbaik untuk berhenti merokok adalah dengan memikirkan uang yang bisa ditabung kedepannya.

Jika Harga Rokok Rp 12.000/bungkus/10 batang, dan setiap hari orang merokok 1 bungkus rokok, maka dia akan menghemat sekitar Rp. 360.000. Bayangkan bila setahun, anda bisa menghemat sekitar Rp 4.320.000,- .Mungkin anda agak tidak percaya dengan perhitungannya, tetapi ternyata memang benar. Dengan uang sebesar itu anda bisa membeli kebutuhan pokok yang lain seperti makanan atau bahkan gadget HP. Maka, ternyata kesimpulannya adalah anda bisa menghemat uang dengan berhenti merokok. Dan bila anda mau memperpanjang umur silakan berhenti merokok atau jangan mencoba rokok.

Esensi Penugasan :

Dengan penugasan ini, dapat membuat penulis lebih berpikir kritis terhadap suatu masalah yang ada di dalam masyarakat seperti masalah rokok. Disini pun penulis semakin mengupas secara detail kenapa masih ada orang merokok dan apa keuntungan dari berhenti merokok.

Sumber :

Redaksi plus. 2007 . Stop Rokok, Mudah-Murah-Cepat . Jakarta: Penebar Swadaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun