Mohon tunggu...
Ebelianty
Ebelianty Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Nulis

Merelaksasi diri dengan jalan kaki

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Lost in Translation" Kejenuhan dan Memberi Makna Hidup

27 Juni 2024   21:26 Diperbarui: 27 Juni 2024   21:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : Shutterstocks

Hidup terasa membosankan dan kosong, terkadang kita merasa dipaksa untuk melewati hari-hari yang terasa sama. Kira-kira seperti itu cerita dua manusia di film Lost in Translation. Mereka sangat kesepian di tengah keramaian kota Tokyo. Melakukan pekerjaan dan tidak melakukan pekerjaan seakan sama saja jenuhnya. Bagaimana bisa? Rutinitas menjadi titik jenuh dalam hidup dan membuat kita ingin menjauhinya untuk beberapa waktu. Apa kita bisa benar-benar menjauh? Bagaimana jika rutinitas yang kita lakukan setiap hari adalah hal yang berarti?

Ramainya kota Tokyo tidak benar-benar bisa menemani kesepian, namun pertemuan kedua manusia dengan keresahan yang sama bisa mengatasinya. Siapa sangka bahwa keberadaan orang asing ternyata mampu memberikan makna tersendiri. Ketertarikan antara keduanya seperti magnet yang bertemu begitu saja, mereka membuat dan menyimpan memori. Keduanya sangat menyadari bahwa keberadaan manusia memilki fase dan jawabannya mungkin hanya jalani saja. Beberapa orang memiliki cara untuk menangani fase hidup yang jenuh, beberapa lainnya memberontak. Apakah keduanya benar atau salah? Jika hidup memang sehitam dan seputih itu, kenapa kadang kita diliputi dengan keraguan? Apa jadinya jika waktu itu kita melakukan "A"? Bagaimana jika "B" adalah pilihan yang lebih baik? Kemudian kita memutuskan untuk tidak berencana ke kota "C"? dan sebagainya.

Saya rasa penulis film ini sangat bijak untuk mengatur egonya, alur ceritanya berjalan begitu saja. Keraguan, rutinitas, kejenuhan, melanjutkan hidup dan memberi makna untuk hidup itu sendiri. Semua akan terjadi dalam kehidupan manusia, entah itu dengan siapa, dimana,  kapan, dan bagaimana. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun