Film ini menceritakan seseorang yang sedang kehilangan, orang yang sebelumnya meletakkan harapan yang begitu besar kepada orang-orang yang dikasihinya. Namun harapan itu menjadi kekecewaan dan kesedihan yang sangat mendalam. Dia menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi.
Tidak ada siap dengan perpisahan, tidak ada yang tahu berapa lama perasaan itu akan pulih. Seperti halnya hidup ada bahagia dan kesedihan, ada perpisahan dan pertemuan, jika kamu saat ini sedang melewati salah satunya. Percayalah itu akan berakhir karena tidak ada yang abadi di bawah matahari dan langit. Selayaknya tanaman yang kita sirami setiap hari, daunnya akan menjadi kuning dan layu jika sudah waktunya, dan tunasnya akan bertumbuh baru jika kita merawatnya dengan baik.
Penolakan dalam waktu yang lama seakan menjadi benteng yang kokoh untuk melindungi diri dari kesedihan, namun pertanyaanya seberapa lama benteng itu akan tetap berdiri? Benteng yang terlihat begitu kokoh itu ternayata bukan untuk melindungi diri, namun hanya untuk kita bersembunyi, benteng itu tidak melindungi kita dari kesedihan dan perpisahan. Kita tidak akan bisa berpura-pura dalam waktu yang lama, seakan tidak terjadi apa-apa dan menyalahkan keadaan.
Meskipun keadaan itu menghimpit diri dan terasa menyesakkan, terimalah. Menerima perpisahan dan kesedihan adalah awal di mana seseorang memiliki kehidupan yang baru, bukan untuk melupakan masa lalunya namun untuk memaafkan diri sendiri. Untuk menghargai diri sendiri dan hidup di dunia yang tidak sebentar, waktu berlalu begitu cepat dan semua hal yang tejadi adalah bagian dari hidup.
Film ini dikemas dengan situasi kehidupan masa kini, di mana kecanggihan teknologi menjadi salah satu pemecah masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Namun kecanggihan teknologi tidak mampu membantu seseorang untuk lari dari perpisahan bahkan menghindarinya.
Temukan beberapa review singkat tontonan keren di Instagram @tontonankeren #tontonankeren #toren #kumpulantoren