Setelah kultivar melon yang akan ditanam ditentukan, dilakukan penghitungan jumlah benih yang dibutuhkan atau yang akan disemaikan. Benih yang dimaksud di sini adalah biji melon yang akan disemaikan.
Misalnya, lahan yang ada cukup untuk menanam 10.000 tanaman melon. Bibit yang perlu disiapkan adalah sejumlah tanaman itu ditambah 10%. Perhitungannya adalah  10.000 + (10.000 X 10%) = 10.000 + 1.000 = 11.000 bibit.
Setelah jumlah bibitnya diketahui, baru kita menghitung jumlah benih yang harus disiapkan. Perhitungannya didasarkan pada daya perkecambahan benih yang biasanya tertera pada kemasan benih.Â
Kita misalkan saja, daya perkecambahan benih yang akan ditanam adalah 90%. Dengan demikian, jumlah benih yang harus disiapkan adalah 11.000 : 90% = 12.222. Dibulatkan ke atas menjadi 12.500 benih.Â
Supaya mendapatkan benih sejumlah itu, kita perlu membeli benih seberat 0,25 -- 0,35 kg.
Daya perkecambahan benih ini dapat berkurang sesuai umur produksi benihnya. Semakin tua umur produksinya, semakin rendah tingkat perkecambahannya. Apalagi jika penyimpanannya tidak sesuai anjuran.Â
Oleh karena itu, saat memilih bemih, perlu diperhatikan tanggal produksi dan tanggal kedaluarsa benih tersebut.
Setelah menemukan tanggal produksinya, daya perkecambahannya kita kurangi jika umur produksinya sudah mendekati kedaluarsa. Misalnya yang  tadinya 90% dikurangi menjadi 70%.Â
Ini artinya jumlah benih yang harus disiapkan juga harus ditambah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI