Mohon tunggu...
Hadi
Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Buku

membaca, menulis, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sejarah Tanaman Melon

31 Oktober 2023   08:57 Diperbarui: 7 November 2023   10:02 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagian ahli meyakini bahwa tanaman melon berasal dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur dan selatan. Alasannya adalah di antara 32 spesies tanaman bergenus Cucumis, ada 31 yang berasal dari daerah tersebut. 

Sementara itu, sebagian ahli lainnya berpendapat bahwa tanaman ini berasal dari Asia Barat dan Selatan. Pendapat mereka didukung bukti berbagai varietas melon liar banyak tumbuh di wilayah ini.


Melon-melon kuno tersebut awalnya tumbuh liar di dekat gurun yang tandus. Manusia memanfaatkannya sebagai bekal perjalanan melintasi gurun, karena sifat buah ini yang tahan lama dan mengandung banyak air. Semakin lama, semakin banyak orang yang memanfaatkan buah ini, sehingga dikenal di hingga jauh di luar gurun.

Baca juga: Klasifikasi Melon

Pemanfaatan melon sebagai tanaman budidaya baru dilakukan pada 2000 tahun Sebelum Masehi. Orang-orang Tiongkok yang saat itu mengembangkan berbagai tanaman budi daya dipercaya sebagai yang paling awal membudidayakan tanaman melon. Selain buahnya untuk dimakan, bangsa Tiongkok juga memanfaatkan akarnya untuk obat-obatan, buah mudanya untuk sayuran, serta bijinya untuk diawetkan dan dijadikan makanan.

Pembudidayaan melon kemudian menyebar ke berbagai wilayah dunia, termasuk ke Asia Barat dan Selatan. Sebagian kebun melon terbengkalai dan tanamannya tumbuh liar. Dari sinilah awal munculnya varietas-varietas melon liar, termasuk yang ada di Asia Barat dan Selatan.


Saat ini, melon dibudidayakan di berbagai belahan dunia, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Di Afrika, budi daya tanaman melon dapat ditemukan dari belahan selatan sampai utara, meskipun yang terbanyak berada di sekitar Sungai Nil dan sungai-sungai besar lainnya. 

Baca juga: Varietas Melon

Di Asia, negara yang membudidayakan melon tersebar di Asia Timur, barat, Selatan, dan Tenggara. 

Sementara itu, di Australia dan negara-negara yang berada di sekitar Samudra Pasifik juga banyak ditemukan perkebunan melon. Australia bahkan menjadi pengekspor melon terbesar ke Singapura.


Di Eropa, melon sudah dikenal dan dibudidayakan sejak masa kejayaan bangsa Romawi. Bangsa inilah yang pertama kali membawa dan membudidayakan melon di benua tersebut. Saat ini, melon terutama dibudidayakan di belahan timur dan selatan benua tersebut.

Perkebunan melon juga merambah sampai Benua Amerika. Bahkan, Amerika Serikat saat ini menjadi salah satu negara produsen melon terbesar di dunia. 

Keberadaan tanaman melon di Benua Amerika ini dipercaya berkat jasa Christopher Columbus. Pada pelayaran keduanya ke Benua Amerika, Columbus membawa benih tanaman ini dan memperkenalkannya pada penduduk asli benua tersebut. Benih ini langsung ditanam, kemudian berbuah beberapa bulan kemudian. 

Buah baru ini begitu disenangi oleh penduduk asli Benua Amerika, sehingga mendorong mereka untuk membudidayakannya. Meskipun dilakukan secara tradisional, perkebunan melon ini berjasa melestarikan tanaman melon di Benua Amerika.


Dibandingkan negara lain, pembudidayaan tanaman melon di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 1970-an atau awal 1980-an. Awalnya, buah melon merupakan komoditas impor yang tergolong mewah dan mahal harganya. Hanya kalangan tertentu yang mampu membeli dan mengonsumsi buah ini. Semakin lama, buah melon semakin terkenal yang membuat permintaannya semakin meningkat.


Berbagai pihak mulai mencoba mengembangkan perkebunan melon di Indonesia. Berhubung tidak ada benih lokal, jenis melon yang diusahakan adalah yang benihnya berasal dari luar negeri, seperti Sky Rocket - F1 Hibrida, Sun Rise, Oriental Sweet, dan Crispy Jade dari Taiwan, serta Hales Best dan Sky Rocket  dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan berbagai negara Eropa.

Usaha ini berhasil dan budi daya melon berkembang dengan pesat. Seiring perkembangan itu, permintaan benih juga meningkat. 

Berhubung harga benih impor relatif mahal, dilakukan upaya untuk menghasilkan benih sendiri. Dari usaha ini, dihasilkan berbagai jenis benih lokal yang lebih sesuai dengan kondisi alam Indonesia dan harganya lebih rendah dibandingkan benih impor. Jenis atau kultivar melon lokal tersebut antara lain DC 03, Meloni, Clara, Apollo, Sonya, Japonika, dan Diva.

Setelah pembudidayaan melon berkembang, dengan sendirinya, hasil produksinya semakin banyak. Harganya pun semakin terjangkau oleh berbagai kalangan. Saat ini, buah melon sering ditemukan dijual di kios buah kaki lima sampai pasar swalayan. Ada melon impor, ada juga melon lokal. Harga dan kualitasnya pun bervariasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun