Ada puluhan spesies ikan patin di dunia, sebagian besar dapat dibudidayakan. Â Patin merupakan jenis ikan air tawar berwarna
dominan putih perak dengan kombinasi abu-abu sampai hitam. Tubuh ikan patin menyerupai lele, yaitu tidak bersisik serta bentuknya cenderung memanjang dan pipih.Â
Ikan tersebut memiliki sepasang sirip dada atau pektoral, sepasang sirip perut, dan sebuah sirip anus. Pada bagian atasnya, terdapat sirip punggung dan sirip adiposal.
Seperti ikan lainnya, di bagian belakang ikan patin terdapat ekor yang biasanya berbentuk cagak. Fungsinya adalah untuk mendayung ke arah depan.
Pada sirip pektoral, terdapat sepasang duri tajam yang disebut patil. Pada sebagian spesies, ada patil tambahan yang terdapat di sirip
punggung.
Kepala ikan patin berbentuk lebar dan pipih dengan tulang-tulang yang keras. Ukuran kepala ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.Â
Pada kepala ini, terdapat mulut, lubang hidung, mata, dan sungut. Â Pada bagian paling depan agak bawah kepala, terdapat mulut. Mulut ikan patin ini lebar dengan gigi-gigi yang sangat kecil.Â
Sepasang lubang hidungnya berada di bagian atas kepala. Fungsi utamanya adalah sebagai indra penciuman.Â
Matanya besar, menonjol, dan terletak di sisi kanan dan kiri kepala. Mata ikan patin tidak banyak berfungsi, terutama bagi spesies yang beraktivitas di malam hari atau tempat gelap.Â
Di sekitar mulut patin, terdapat sungut yang berfungsi sebagai indra peraba dan pemancing mangsa bagi sebagian spesies. Sungut
yang berjumlah empat pasang ini menjadi ciri utama ikan patin dan keluarga lele lainnya. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai kumis.
Pada bagian belakang kepala, terdapat sepasang operkulum atau tutup insang. Operkulum ini keras dan dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan ikan yang bersangkutan.
Alat kelamin ikan ini terdapat di perut bagian bawah. Ikan patin jantan alat kelaminnya jantan sedangkan yang betina berupa lubang pengeluaran. Di dekat alat kelamin ini juga terdapat anus.