Nak....!
Apakah Tuhan kita sekarang berbeda?
Kenapa hatimu menjadi semakin membatu?
Dulu kugandeng tanganmu dan kutunjukkan DIA ada di sana saat masih pagi.
Tetapi mengapa kamu mencari-NYA di tempat lain saat sudah tiba di siang hari?
Nak....!
Tanganmu yang dulu kecil masihlah milikku, namun saat ini tangan itu sudah menjadi milikmu sendiri.
Aku sudah tidak berhak dan memaksa untuk menggandengnya lagi.
Karena jari di tanganmu itu sendiri yang akan menunjukkanmu arah cahaya yang harus dituju.
Ingat, sebentar lagi sore hari akan tiba dan kegelapan akan mendekap malam.
Nak....!
Tuhan kita tidaklah berbeda!
Hanya pikiran dan hatimu sendiri yang menggodamu untuk memilih selain jalan yang pernah aku tunjukkan padamu.
Pastikan jalanmu!
Tentukan arahmu!
Hati-hati dan waspadalah pada jalan yang bercabang!
Nak....!
Waktu kedatangan dan kepulangan kita jelas berbeda.
Setiap dari kita bertugas untuk mengantar dan menunggu dalam menuju perjalanan abadi.
Sudah kusiapkan dan kuberikan semua bekal kepadamu.
Masihkah kamu selalu ragu dan mencari keberadaan Tuhanmu ada dimana?
Magetan, 19 April 2024
Puisi ditulis untuk Kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H