Ketiga, Tipe kepribadian Plegmatis. Mereka yang tergolong di tipe ini biasanya menyukai cinta damai, mudah diatur dan diberi arahan. Penampilannya kalem, tenang, suka mengalah, toleransinya tinggi dan menikmati hidup.
Emosi dari tipe ini rata-rata penyabar, tenang, mudah bersimpati dan pandai menyembunyikan emosi dirinya.
Keempat, Tipe Koleris. Kepribadian anak didik di sini sangat tegas, gemar berpetualang dan suka memimpin. Berkarakter tangguh, tidak mudah mengalah, dan umumnya, tidak suka bersenang-senang.
Emosi mereka di tipe ini cenderung dinamis, super aktif, suka perubahan, tidak emosional dalam bertindak, sportif, dan mandiri.
Setelah memahami kepribadian dan karakter anak atau murid dari tipe yang dimilikinya, maka gambaran akan emosi dirinya juga akan tampak sehingga orang tua atau guru akan mampu kelola emosi anak untuk mencegah agar tidak out of control.
Apa Faktor pemicu emosi anak lepas kendali?
Bila ada pertanyaan seperti tersebut di atas, jawabannya bisa dikelompokan dalam 2 klasifikasi, yaitu :
1. Faktor Internal. Itu adalah pemicu yang ada dalam diri anak itu sendiri. Misalnya tingkat Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ).
Bisa juga, Mood Swing (Sering berubah kepribadian), Self Esteem (harga diri), dan Introvert (kepribadian tertutup).
2. Faktor Eksternal. Pemicu emosi anak atau murid dari faktor luar sebagai misal adalah Cuaca, ekonomi, pekerjaan, timpang kenyataan dan harapan yang ada, budaya, adat, bahasa dan fisiologi.
Juga, topografi tempat tinggal, ancaman atau bencana yang datang dan perubahan kebijakan seperti suhu politik serta lainnya.