Dalam beberapa kesempatan di saat bebas jam kuliah di Universitas Nagasaki, saya sering mengunjungi Hamanomachi, yaitu icon yang menjadi lokasi shopping center di pusat kota meskipun terletak dekat dengan pelabuhan.
Namun dari banyak tempat dan bangunan yang menarik lainnya, justru pikiran saya terfokus pada banyaknya arsitektur bangunan Belanda yang masih berdiri dan terawat sampai sekarang, seperti Glover Garden dan Dejima.
Banyak hal yang menjadikan perenungan setelah melihat miniatur bangunan Dejima dan itu menjawab kegalauan saya.
Jadi, mengapa banyak bangsa asing seperti Rusia, Amerika, China, Portugis dan Belanda yang pernah datang ke Jepang namun mereka semua tidak mampu untuk menjajahnya?
Apakah Dejima itu?
Dejima itu sebenarnya adalah pulau buatan seluas 2,2 hektar yang dalam bahasa Jepangnya (Tsukishima). Shima atau Jima yang berarti pulau. Â The Jima, terbaca Dejima.
Saya terbiasa naik densha (Kereta listrik atau Trem) dari dari Nagasaki Daigaku Eki mae ke Dejima Eki di Dejimamachi, Nagasaki Shi (Eki artinya stasiun) dengan membayar 100 Yen. (Rp.1.500).
Jepang sendiri secara resmi mulai membuka kontak dengan negara lain, khususnya negara-negara Eropa pada tahun 1543.
Baca Juga :Â Kastil Okayama, Jepang Kastil Burung Gagak Hitam
Kesempatan itu dipergunakan secara intensif oleh bangsa Portugis untuk perdagangan pada tahun 1570 - 1639 dengan mengirim kapal delegasi ke Kagoshima (Kota besar di Pulau Kyushu sebelah selatan).