4. Program KPR DP 0% ini tidak memikirkan dan membela rakyat miskin sama sekali.Â
KIta semua tahu bahwa kredit perumahan diperuntukkan untuk orang yang berpenghasilan tetap. Pertanyaannya sekarang adalah : "Bagaimana dengan warga yang tinggal di kolong jembatan, pengamen, fakir miskin, pengemis yang sampe saat ini masih banyak tidur di halte bus, di bawah pohon, di selokan ?" Ini program yang jelas tidak mengangkat derajat warga yang tidak punya penghasilan sama sekali. Apakah sebagai paslon anda tidak memiliki program yang mengentaskan warga yang masih sama sekali tidak punya atap di atas kepala mereka dan bahkan memilih tinggal di bawah kolong jembatan? Program KPR DP 0% tidak membela rakyat sama sekali. Jika anda niat membela rakyat, bangunlah perumahan GRATIS untuk warga yang tidak memiliki rumah atau kehilangan rumah. Itu baru membela rakyat.Â
5. Kredit perumahan memiliki resiko yang banyak.
Untuk masuk dalam perjanjian dengan kredit pinjaman dari Bank, semua orang harus mengerti apa resiko yang dapat terjadi. Bank dapat menyuruh anda keluar dan menyita rumah anda jika anda tidak mampu bayar. Pemerintah tentunya akan lepas tangan dan tidak dapat membantu anda jika hal itu terjadi. Anda juga akan merasakan kenaikan pajak properti dan bahkan mungkin kenaikan bunga cicilan rumah. Anak cucu anda beresiko melanjutkan kredit cicilan rumah anda. Pelajarilah baik-baik soal program yang satu ini. Jangan termakan karena belum tentu menguntungkan.Â
Itu saja pembahasan dan kritik yang mungkin saya tujukan kepada paslon ke-3. Juga ini dapat menjadi renungan setiap orang yang mungkin memilih atau berpikir untuk memilih karena program KPR DP 0%. Terlalu banyak hal yang tidak jelas dan salah tentang program ini. Bukan hanya tidak jelas dalam masalah peraturan hukum perbankan, tapi juga program ini bukan membela rakyat miskin, tetapi makin menelantarkan mereka yang sama sekal tidak mampu. Daripada anda sibuk dengan program ini, sebaiknya buatkanlah perumahan yang layak dan gratis yang dapat menampung warga miskin yang tidak mampu itu.Â
Dan untuk renungan teman-teman dirumah yang tergugah dengan program DP 0% ini, PLEASE do your homework first. Pelajari baik-baik. Ini program yang tidak sepenuhnya menguntungkan. Dan jika anda mungkin golongan yang memiliki penghasilan tetap, janganlah hanya memikirkan diri sendiri. Anda sebagai orang yang mungkin mampu untuk melakukan kredit cicilan perbulan, juga harus mempertanyakan bagaimana nasih warga lainnya yang tidak punya penghasilan tetap yang sama seperti anda.Â
Dan untuk teman-teman yang masih menyewa rumah, saya ingin sampaikan bahwa selama uang itu halal, lupakan Es Krim yang disuguhkan di depan anda. Pisang goreng pun enak dan bahkan lebih menyenangkan. Artinya, anda jangan pernah kecewa dengan posisi anda yang saat ini mungkin masih menyewa rumah orang lain. Justru anda bersyukur karena masih memilik atap di atas kepala anda. Janganlah anda menyicil rumah yang harus dilakukan bertahun-tahun lamanya jika anda tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak mampu membayar uang cicilan yang diinginkan oleh Bank. Jangan menaruh diri anda diposisi yang merugikan diri anda.Â
Terakhir, pemimpin yang mengetahui kebutuhan rakyatnya baik kaya maunpun miskin, adalah pemimpin yang peduli akan rakyatnya bukan dirinya sendiri. Sedangkan pemimpin yang menjual programnya untuk kalangan mayoritas saja dan tidak mempedulikan kaum minoritas, adalah pemimpin yang mementingkan dirinya sendiri bukan rakyat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H