Mohon tunggu...
EA Sadar
EA Sadar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akhirnya aku mengerti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tsunamimu adalah Kiamatku

4 Juli 2012   21:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tsunami

Entah mengapa hati ini rasa diguncang tsunami
Pontang panting aku berlari... menjerit.... menangis
Berharap ada yang menuntun dan melindungi
Dalam kesendirian aku lewati.... kepanikan.... ketakutan..... kegilaan.....
Aku tak berdaya lagi...
tak ada yang bisa kuceritakan
semuanya sirna dalam kekacauan
beginilah aku saat ini
Wahai jagat raya ambillah aku dari muka bumi

****

Tsunamimu adalah Kiamatku

Bathinku menangis membaca puisimu
Meluluhlantakkan keacuhanku
Andai aku ini Raja Semesta
Akan kubawa dirimu terbang ke ujung langit
Agar tak siapapun dapat mengusikmu
Para setan dan iblis akan aku bunuh
Dan tak kan kubiarkan siapapun menyentuhmu
Bahkan angin pun tidak

Lalu akan kubasuh mesra segala dukamu

Sayang ...
Saksikan olehmu
Disini aku menampar diri
Dan injaklah sesukamu tubuh busuk ini
Dan katakan: "Bajingan!"

Hanya itu yang bisa redakan sesalku
Atas sunyimu yang menyayat bathinku
Oh ..

EA Sadar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun