Mohon tunggu...
Eko Slamet Aryadi
Eko Slamet Aryadi Mohon Tunggu... -

Seseorang pemikir yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Raungan Klakson dan Binatang Bernama “Manusia”

29 Juli 2012   00:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

********

Jam 6 pagi atau malam hari, rumah-rumah megah bak istana raja tegak berdiri. Kertajaya, kawasan elit milik orang berpunya di Surabaya, katanya? Kala jam 6 pagi jalanan di sana berubah lengang, sepi. Bakul-bakul kecil kaki lima dan beberapa ekor pemulung pun dapat kau jumpai. Kawasan perbelanjaan dan restoran masih sepi, tanpa dijubeli pembeli. Mungkin karena para borju masih asyik terbuai mimpi.

Ketika matahari mulai meninggi, seketika itu Kertajaya mulai dijejali sesak mobil tanpa henti. Tapi, tetap; para bakul-bakul kaki lima berjubel dengan sabar dan 'was-was' di tepi-menunggu rezeki jatuh dari dompet para Juragan yang bersedia membeli. Mungkin karena belum sempat makan pagi dan matahari sudah meninggi, klakson-klakson mobil-mobil mewah mengobrak sunyi-menyalak-nyalak penuh emosi-mungkin juga, tanpa hati.

Jam-jam sibuk dan makan siang. Pusat-pusat perbelanjaan dan restoran-restoran disesaki para Juragan. Mobil-mobil mewah keluar-masuk parkiran-nyelonong-malang-mujur. Klakson-klakson Mercy, BMW, Porsche, Alphard, dan Jaguar sesekali melengking-lengking penuh emosi. Menyemarakkan arus kendaraan yang semakin runyam tidak karuan.

Kertajaya, sebuah jalan akses ke dua universitas ternama dan bergengsi di Indonesia: ITS dan Airlangga; sebuah kawasan ekslusif tempat tinggal orang-orang elit berduit. Tak pernah ada dan tak mungkin ada cerita perut-perut yang melilit atau pun otak-otak yang kurang edukatif. Tetap, klakson-klakson bernada emosi dan tak mau antre menyalak-nyalak tak peduli pagi, siang, atau malam hari. "Apa orang borju yang sering menasbihkan diri sebagai golongan paling edukatif telah berubah menjadi kurang kreatif? Atau,... semua yang terlihat pada semua manusia sebenarnya adalah fiktif?" (*).



Surabaya-Gresik, 24-28 Juli 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun