Tinggal beberapa hari lagi menjelang kampanye Switch Off Earth Hour di lebih dari 170 negara di seluruh dunia, Earth Hour Indonesia bersama WWF-Indonesia dan para Earth Hour Champions mengundang seluruh masyarakat di Indonesia untuk berpartisipasi dalam rangkaian kampanye Earth Hour dengan memadamkan 1 lampu dan 2 alat elektronik selama satu jam pada hari Sabtu, 29 Maret 2014, pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Indonesia juga turut ambil bagian dalam gerakan yang bertumpu pada penghematan energi untuk penyelamatan lingkungan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2007 ini dengan mengusung tema kampanye “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”
Konsisten dengan misinya untuk menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang layak untuk dihuni manusia, Earth Hour Indonesia sekali lagi melakukan kampanye penghematan air dan energi hari Minggu, 23 Februari 2014 di kawasan bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) sebagai bagian dari rangkaian kampanye Earth Hour Indonesia 2014. Kampanye penghematan air dan energi ini diselenggarakan sekaligus memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh sehari sebelumnya, Sabtu, 22 Maret 2014.
"KolaborAKSI SERENTAK menjadi inti dari kampanye Earth Hour Indonesia tahun ini karena melalui aksi serentak yang digerakkan oleh kekuatan komunitas lokal untuk menyerukan penghematan energi, bijak dalam memakai kertas, mendukung penggunaan transportasi publik, dan mengelola sampah plastik secara kreatif, kami yakin Kampanye Earth Hour Indonesia akan memberikan dampak nyata terhadap upaya menjaga kelestarian bumi kita," jelas Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia.
Dua puluh sembilan kota di seluruh Indonesia melakukan aksinya di kawasan bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) di kotanya masing-masing. Di Jakarta, beberapa komunitas pendukung Earth Hour bersepeda bersama dan berbaris membentuk formasi dengan tulisan “EARTH HOUR #INIAKSIKU!”. Sementara itu, komunitas pendukung Earth Hour Indonesia di kota Bandung, Solo, Surabaya, Kediri, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar melakukan aksi edukasi mengenai urgensi dan bahayanya membuang sampah di sungai.
[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Aksi Earth Hour Indonesia di Berbagai Kota (23/3)"][/caption]
"Air dan energi adalah unsur yang melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, oleh karenanya penting bagi kita semua untuk selalu bijak dalam menggunakannya karena menjaga sumber air dan menghemat penggunaan air akan menjamin ketersediaan air bagi kehidupan kita. Air juga menjadi salah satu sumber energi penting yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Seiring dengan peringatan World Water Day, hari ini Earth Hour Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu sadar melakukan konservasi air di rumah, tempat kerja, sekolah, kampus ataupun lingkungan terdekat mereka," sambung Nyoman.
Dalam rangka kampanye Earth Hour Indonesia 2014, puluhan kota pendukung Earth Hour Indonesia telah melakukan aksi-aksinya di kegiatan Car Free Day. Aksi pertama dimulai pada 16 Februari 2014 dengan tema mendukung #TransportasiPublik di 16 kota, disusul oleh aksi kedua yang dilakukan pada 23 Februari 2014 bertema pengelolaan sampah plastik secara kreatif lewat aksi #PlastikTakAsik yang sukses melakukan riset potensi sampah yang dibuang sembarangan di kawasan bebas kendaraan bermotor (Car Free Day). Selama sekitar dua jam di kawasan bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) di 23 kota, berat sampah yang terkumpul mencapai 502,34 kilogram. Aksi ketiga dilakukan pada 9 Maret 2014 dengan mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah kertas secara bijak lewat aksi #BijakKertas yang dilakukan secara serentak di 23 kota. Lewat aksi #BijakKertas di berbagai kota, telah terkumpul 1341,45 kilogram sampah kertas yang langsung disalurkan kepada pengumpul untuk didaur ulang.
Sebagai sebuah gerakan lingkungan hidup terbesar di dunia, aksi Switch Off Earth Hour pada tahun 2013 lalu berhasil menghimpun sekitar 2,3 milyar orang dari 154 negara. Saat itu, berbagai bangunan ternama dan tempat-tempat bersejarah di dunia ikut berpartisipasi dalam aksi Switch Off, antara lain Empire State Building di New York, Tower Bridge & St Paul's di London, Edinburgh Castle di Skotlandia, Brandenburg Gate di Berlin, Eiffel Tower di Paris, Kremlin and Red Square di Moskow, Bosphorus Bridge yang menghubungkan Eropa dan Asia, Burj Khalifa di Dubai, Marina Bay Sands di Singapura, dan masih banyak lagi.
[caption id="attachment_300562" align="aligncenter" width="538" caption="Switch Off Earth Hour di Beberapa Negara"]
Sejak bergabung dalam gerakan global Earth Hour di tahun 2009, Earth Hour Indonesia terus aktif memobilisasi jutaan masyarakat Indonesia dengan harapan para masyarakat di Indonesia bisa menaruh perhatian dan mau melakukan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim. Setelah enam tahun berjalan, gerakan Earth Hour telah menjadi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia melalui aksi dan kampanye di ruang terbuka dan mobilisasi di dunia maya.
Sejauh ini, sudah banyak orang-orang yang mulai menyadari betapa pentingnya menjaga bumi sebagai satu-satunya planet tempat tinggal mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan jumlah kota pendukung Earth Hour di Indonesia. Di tahun 2013, ada 31 kota yang aktif berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour Indonesia. Sedangkan, di tahun 2014 ini, ada 34 kota menyatakan partisipasinya dalam aksi Earth Hour di Indonesia, antara lain Banda Aceh, Lhokseumawe, Padang, Palembang, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cimahi, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, Kota Batu, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Madiun, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Palu, Sorowako, Makassar, dan Ambon.
Sudah banyak aksi berkelanjutan yang diupayakan para pendukung kampanye ini di Indonesia. Beberapa kota sudah mewujudkan aksinya, seperti Earth Hour Banda Aceh dengan aksi tanam mangrove di pesisir Aceh Besar, Earth Hour Bekasi dengan aksi tanam pohon mangrove di Muara Gembong, Earth Hour Bandung dengan aksi pengelolaan sampah kota, Earth Hour Yogyakarta dengan aksi adopsi pohon di Desa Terong, Earth Hour Samarinda dengan aksi revitalisasi sungai (tanam bakau dan bersih sungai), Earth Hour Makassar dengan kampung hijau dan sekolah satelit dalam skema Makassar Creative City Movement, dan Earth Hour Denpasar dengan aksi adopsi koral di dalam laut di Bali Barat dan penanaman pohon di kaldera Gunung Batur Kintamani. Di tingkat global, gerakan Earth Hour di tahun ini telah menginisiasi 20 program crowdfunding dari seluruh dunia. Salah satunya adalah program "Power Up A Ranger" dari Indonesia yang menitikberatkan pada aksi penggalangan donasi secara online untuk memperbaiki kualitas peralatan dan keselamatan kerja seluruh penjaga hutan-hutan dan laut di Indonesia. Kampanye Earth Hour Indonesia 2014 juga didukung oleh mitra-mitra korporasi, seperti BFI Finance, Teh Kotak Thanks to Nature, Garuda Indonesia, LINE, Weber Shandwick, Central Park Mall, dan Hotel Indonesia Kempinski, yang telah berkomitmen terhadap gerakan Earth Hour dan akan berpartisipasi dalam aksi Switch Off di gerakan Earth Hour 2014. Oleh: Davin Rusady
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H