Pada suatu hari, di sebuah daerah di Sulawesi selatan, hiduplah sepasang suami istri. Setelah sekilan menikah, mereka belum juga dikarunai anak. Mereka sangat merindukan kehadiran seorang anak. Meraka tidak pernah berhenti berusaha dan berdoa kepada tuhan. Sampai berusia paruh baya, merka belum juga dikaruniai seorang anak. Akhirnya mereka putus asa.
  Pada suatu malam, suami istri berdoa kepada tuhan, "Ya tuhan, karuniakan kepada kami seorang anak walaupun hanya berupa seekor udang!"
   Ternyata, doa mereka pun dikabulkan oleh tuhan. Beberapa lama kemudian, sang istri pun hamil. Mereka sangat gembira sekali. Mereka tidak sabar menanti saat kelahiran anak mereka. Namun, alangkah terkejutnya sang istri saat melihat bati keluar dari rahimnya adalah bayi laki-laki yang berbentuk dan berkulit udang. Anak itu dapat hidup di darat maupun di dalam air. Oleh karena itu, ia diberi nama I Laurang atau manusia udang.
   Suami istri itu menerima keadaan anak mereka apa adanya. Mereka merawat I Laurang dengan penuh kasih sayang. Beberapa lama kemudian, I Laurang pun tumbuh menjadi besar. Karena badannya semakin besar, ia pun dikeluarkan dari tempayan, namun ia tidak dapat berjalan karena kakinya terbungkus oleh kulit udang.
   Suatu waktu, ibunya bercerita bahwa raja yang memerintah memiliki 7 orang putri yang cantik jelita. Sejak mendengar cerita dari ibunya, ia selalu termenung dan membayangkan kecantikan wajah para putri raja. Ia selau berangan-angan ingin menikah  dengan salah seorang di antara mereka.
Keesokan harinya, I Laurang menyampaikan maksudnya kepada kedua orangtuanya. Orangtuanya sangat terkejut dengan keinginan anaknya itu. Bagaimana mungkin I Laurang yang bertubuh udang menikah dengan salah satu putri raja?! Namun I Laurang bersikeras hendak menikahi putri raja. Akhirnya, kedua orangtuanya mengabulkan kenginan anaknya. Mereka memberanikan diri menghadap sang raja yang terkenal arif dan bijaksana.Â
" Ampun baginda raja, jika kami yang miskin ini sudah lancang masuk istana yang megah ini. Maksud kedatangan kami adalah ingin menyampaikan pinangan anak kami kepada salah satu sorang putri baginda," jelas ayah I Laurang sambil memberi hormat.
" Baiklah kalu begitu! aku akan menanyakan hal ini kepada putriku terlebih dahulu," kata raja
Setelah itu, raja memerintahkan kepada bendaharanya untuk mengumpulkan seluruh putrinya. Tidak berapa lama, ketujuh putrinya berkumpul di rauang sidang. Raja kemudian kemudian bertanya kepada putrinya satu per satu dari sulung hingga paling bungsu. Tetapi tidak ada yang tertarik pada I Laurang, dari putri 1 hingga putri ke 6. Tapi Putri paling bungsu bersedia untuk menikah dengan I Laurang dan raja merestuinya. Pesta pernikahan akan kita langsungkan 3 hari lagi," kata raja
   Mendengar jawaban si putri bungsu dan restu dari raja, ayah dan ibu I Laurang sangat gembira. Dengan perasaan sukacita, mereka pun memohon pami kepada raja untuk segera menyampaikan berita itu kepada I Laurang. I Laurang sangat gembira mendengar pinagannya diterima oleh bungsu raja, ia pun melompat dan keluar dari kepompomg udangnya. Terkejut kedua orangtuanya melihat wajah anaknya. I Laurang adlah pemuda yang sangat tampan dan gagah, rambutnya sanagt panjang karena tidak potong dan kulitnya pun sangat putih bersih.
   Hari yang dinanti pun telah tiba. I Laurang beserta keluarganya pergi ke istana. Seluruh keluarga istana terkejut melihat ketampanan I Laurang terutama si putri bungsu dan keenam kakaknya. Si bungsu pun hidup bahagia bersama I Laurang. Sementara keenam kakaknya iri hati dan dengki padanya. Mereka berniat merebut suami adiknya dengan cara mencelakai si bungsu. Namun niat jahatnya diketahui oleh I Laurang.Â