Ada apa dan kenapa tiba-tiba saya menghitung jasa saya terhadap Kompasiana? Ya tentu saja. Karena jasa Kompasiana terhadap saya sudah saya tulis sebelumnya, yaitu sebagai ladang branding, traffic dan media diskusi. Sekarang tiba giliran saya untuk menghitung jasa saya. Apakah untuk ditagih pahalanya? Tidak. Saya tidak butuh pahala. Yang saya butuhkan hanya sikap. Sikap yang fair. Bahwa permainan antara saya dan Kompasiana bukanlah 100 : 0. Tapi 1 : 1. Ada simbiosis mutualisma. Dan memaklumi kenyataan ini tanpa perlu merasa besar kepala dan merasa lebih berarti diantara keduanya.
Apa latar munculnya ide ini?
Saya baru saja membuat akun baru di Kompasaiana dengan nama EA Protes. Dan umurnya baru satu hari. Baru saya lncurkan tadi malam (7 Agustus 2011). Baru ada beberapa teman. Baru sekitar 10 orang. Belum sempat meng-add kembali semua teman lama pada akun EA Setan yang jumlahnya 517. Kecuali baru sempat saya add sebanyak 50 orang.
Kemudian saya meluncurkan 5 tulisan. 1 tulisan perkenalan dan sisanya kronologis akun saya dibunuh admin dan kisah blog saya dihacking. Dan juga tulisan tentang agama. 2 dari tulisan itu bisa dilihat pada gambar dibawah ini (yang dihighlight warna kuning):
Sampai jam tengah hari, kira-kira jam 12, saya perhatikan kedua tulisan itu sudah dibaca oleh hampir 1000 pengunjung dan dengan jumlah komentar hampir 50. Tapi begitu saya ingin membalas komentar-komentar baru, saat saya mereload browser, saya kaget. Kedua tulisan itu sudah tewas. Dibabat hangus oleh admin. Saya geleng kepala. Ada apa dan kenapa? Padahal isinya? Ah silahkan anda baca sendiri DISINI dan DISINI.
Lalu entah kenapa kemudian secara iseng saya tergerak untuk mengkilik icon alexa toolbar di laptop saya. Lalu muncul gambar di bawah ini:
Ini adalah grafik data pengunjung Kompasiana selama 3 bulan terakhir (Juni – Agustus 2011). Tampak rata-rata jumlah pengunjung Kompasiana perhari dalam kisaran 25 ribu hingga 40 ribu. Dan bila diambil rata-rata berada pada angka lebih kurang 35 ribu perhari.