Mohon tunggu...
Nashif Ubbadah
Nashif Ubbadah Mohon Tunggu... -

tidak malu untuk mengaku bahwa saya adalah santri :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Teror Bom: Penyebaran Ketakutan dan Tips Menghadapi Terorisme

25 September 2011   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak yang bisa ditimbulkan dari berbagai kasus pemboman di tanah air:

1. Ketakutan yang menyebar luas di masyarakat, seolah-olah ada sosok atau sekumpulan orang jahat yang selalu menebar teror dengan penyamaran yang sangat lihai.

2. Saling curiga di antara satu orang dengan orang lain yang belum mengenal dengan dekat. Bahkan dalam beberapa kasus bom, tersangka adalah orang-orang yang dikenal baik dan ramah dengan masyarakat, tidak ada yang menaruh curiga atau menduga bahwa idiologi orang itu "salah".

3. Hilangnya rasa aman, terutama bagi orang-orang yang terlibat karena tempat tinggal yang pernah disewa, lokasi bom yang dekat dengan domisili, atau katakanlah menjadi langganan pengguna internet.

4. Citra negara yang makin buruk di dunia internasional, termasuk citra pemerintahan yang "kecolongan" dengan lolosnya peristiwa ini. Mungkin saja, pelaku memanfaatkan stabilitas keamanan, sehingga lolos dari intaian intelejen negara.

5. Dampak ekonomi yang akan memburuk: investor yang mengoreksi kegiatan ekonominya, nasabah yang menarik dana dari bank, mata uang rupiah yang bisa anjlok, dll.

6. Secara simpel saja, anda akan merasa tidak nyaman dengan adanya razia dan operasi dadakan yang dilakukan oleh polisi bukan? Di jalan raya, di pintu masuk mall, gereja, gedung pemerintahan, hingga di transportasi umum.

Di berbagai suratkabar dan media elektronik, para pakar dan tokoh memberikan pendapat dan pernyataan yang beragam. Okelah, setiap kepala sama-sama berotak dan berbulu namun beda pendapat. Ada yang menganalisa dengan cermat dan didukung data yang kuat, ada juga yang dengan ngawur berpendapat kasus teror bom ini "hanyalah" pengalihan isu dari dari kasus Nazarudin, KPK, hingga Kemenakertrans. Memang beberapa waktu lalu ada kasus bom yang terjadi persis setelah adanya kasus KKN besar yang melibatkan sejumlah petinggi negara. Apakah ada korelasi diantara hal-hal tersebut? Bagi saya semua itu masih abu-abu, dan saya tidak berani memberikan jawaban yang pasti apa motif, tujuan, target yang jelas dari pelaku. Semua yang kita kemukakan sekarang tidak lain hanyalah kebenaran subjektif bagi diri kita sendiri. Sedangkan yang sebenar-benar informasi yang bisa kita peroleh dari pelaku? Nihil, pelakunya sudah mati, ingat ini adalah kasus bom bunuh diri.

Lalu bagaimana masyarakat seharusnya menghadapi terorisme ini? Tawaran solusi berikut perlu kita coba, namun semua orang boleh berbeda, karena ini murni pendapat saya.

1. Tetap tenang dan tidak gegabah (tidak parno) jika terjadi pemboman di daerah sekitar.

2. Ikuti perkembangan informasi dan berita tentang apa yang terjadi.

3. Jika menemui orang asing yang mencurigakan, jangan langsung menghakimi bahwa dia adalah teroris! Ajak ngobrol lebih lanjut dan cari tahu apa yang dia inginkan.

4. Jika benar-benar anda curiga dengan orang asing itu, laporkan kepada kepolisian terdekat.

5. Jika anda mendapati bingkisan yang tidak diketahui pengirimnya, raba atau buka pembungkusnya. Apabila benda itu benar-benar bom, segera kontak kepolisian (Gegana) untuk menindak lanjuti.

6. Anda akan menjadi orang yang salah, atau setidaknya dicurigai jika membawa senjata (senjata tajam, senjata api ataupun mainan yang menyerupai) menuju keramaian.

7. Berpakaian yang semestinya dan tidak berlaku mencurigakan. Misal: jangan pergi ke gereja dengan pakaian gamis ala syekh arab lengkap dengan sorban, jangan mondar-mandir di depan gedung pemerintahan, jangan berkacamata hitam dan terus melakukan hubungan dengan telepon genggam di lingkungan masjid.

8. Jika membawa kawan untuk menginap di rumah, laporkan hal tersebut kepada keluarga anda dan ketua RT/RW setempat. Biasanya ketua RT/RW akan memeriksa KTP orang yang menginap.

9. Abaikan isu-isu yang bernada mengadu domba antar agama, suku, atau keyakinan.

Mari kita perangi terorisme dengan cara yang bijak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun