Mohon tunggu...
ato irwanto
ato irwanto Mohon Tunggu... -

tiada kata yang terucap selain hati mengharap, rahmatmu Allah yang sepenuh jagat, aku pun selalu tiada jemu, menerima takdir yang datang dariMu. Allahurrobbi, ya Tuhan kami. kupasrahkan jiwaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dingin Belum Juga Berlalu

7 Januari 2010   06:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sambil mengitung uang kupegangi pinggangku, dingin sekali arloji menunjukkan pukul 08.47 waktu buraidah ujung jariku juga dingin kupegang tembok terasa dingin ingat kemarin aja derajatnya 7*c ingat tahun lalu krant macet semua menjadi es ingatanku sekarang, apakah seperti tahun tahun sebelumnya menjadi es semua, genangan air dijalan, minyak goreng di dapur pompa air tak bisa menyedot, sudah tiga hari nich, ga mandi mandi, wudhu aja kerjanya....... dan sekarang saya baca di Kompas,  nilai tukar rupiah naik yah.... jadi dollar turun...... 9.203,- temanku kemarin baru saja kirim lewat westr union, lagi berapa dollarnya... 9.400 an ji..... teman-teman indo di sini kalau saling panggil dan sapa pakai ji..... gemana ji... khabarnya sudah punya anak berapa ji..... sudah lama ji.... di sini sudah berapa tahun ji..... lancar ji.... kerjaannya kemarin kenapa ga ngaji di jaliat ji...... ternyata semakin dingin...... begitulah panggilan itu mirip sekali ketika di Tegalgubug (pasar tradisional sandang cirebon jabar) semua yang datang di panggil kaji, baik pembeli dan penjual bahkan pencopetpun dibilangin kaji ji... barangnya tertukar, tolong kembalikan saja.... padahal dia copet.. ingatanku kembali, iya...... dingin sekarang ya... الله hangatkanlah tubuhku, kuatkanlah dalam kedinginan musim ini, untuk selalu berjuang di jalanMu. amiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun