Hadis tentang produksi
: : (( Â ))( )
Artinya:"Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu, lalu bersedaklah dengannya dan menjadi diri (tidak minta-minta) dari manusia, yang itu lebih baik daripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu" (HR.Muslim) Â Â
Produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Dalam bahasa arab arti produksi adalah al-intaj dari akar  kata nataja yang berarti mewujudkan dan mengadakan sesuatu , atau pelayan anjasa  yang  jelas dengan menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas. Produksi adalah penciptaan guna  (utility) yang berarti kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi tertentu.(idri,2015 :61)
Kegiatan produksi yang pada dasarnya halal, harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengakibatkan kerugian dan madharat dalam kehidupan masyarakat. Produksi barang-barang yang halal adalah dibenarakan, tetapi apabila produksi itu di lakukan dengan unsur tipuan atau pemerasan, maka hal itu tidak memenuhi landasan ekonomi islam.Â
Produksi dalam ekonomi islam terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, pertama, dibenarkan dalam syariat islam, yaitu sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Al-qur'an dan hadis nabi, ijma' dan qiyas.kedua, tidak mengandung unsur mudarat bagi orang lain. Ketiga, keluasan cakupan manfaat dalam ekonomi islam yang mencakup manfaat didunia dan akhirat. (idri, 2015: 64)
Dapat dikataakn bahwa tujuan produksi dalam islam adalah untuk menciptakan maslahah yang optimum bagi individu ataupun manusia secara keseluruhan. Dengan maslahah optimum ini, maka akan dicapai falah (keberuntungan) yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia. Falah adalah kemuliaan hidup didunia dan akhirat yang akan memberikan kebahagiaan yang haqiqi bagi manusia.kemuliaan dan harkat manusia harus mendapat perhatian utama dalam keseluruhan aktivitas produksi.segala aktivitas yang bertentangan dengan kemuliaan dan harkat martabat kemanusiaan dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran islam.
Upaya produsen untuk memperoleh mashlahah yang maksimum dapat terwujud apabila produsen mengaplikasikan nilai-nilai islam. Dengan kata lain, seluruh kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal yang islami. Sejalan dengan tujuan produksi dalam islam di atas, ada beberapa nilai-nilai produksi menurut ajaran agama islam yaitu:
a.Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
b.Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara keserasian dan ketersediaan sumber daya alam.
c.Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran.