Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Dulu Kantor Nazaruddin Di DPP Partai Demokrat Juga Digeledah...

21 Juni 2012   13:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menindak-lanjuti penangkapan Mantan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Tommy Hendratno dan pengusaha James Gunarjo, yang diduga sedang bertransaksi suap terkait restitusi pajak PT Bhakti Investa, KPK geledah kantor Bhakti Investama di MNC Tower untuk mencari bukti.


Meskipun hingga kini belum jelas, apakah KPK menemukan "sesuatu" yang dapat membantu pengungkapan kasus tersebut di atas? Namun mungkin di kemudian hari akan terbukti, ini adalah langkah awal yang tepat untuk mendapatkan bukti-bukti yang diperlukan!


Melompat pada peristiwa masa lalu, ketika KPK mulai "mengincar" M. Nazaruddin, sebagai kelanjutan penangkapan Wafid Muharam dan Mindo Risalina terkait kasus suap Wisma Atlet, Apa jadinya jika selain menggeledah kantor PT Anugerah dan Rumah Nazaruddin, KPK juga menggeledah kantor Nazaruddin (yang masih menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat) di Gedung DPP Partai Demokrat...?


Mungkin petugas KPK tidak akan menemukan "sesuatu yang berharga", atau mungkin sebaliknya! Saya tidak ingin berandai-andai. Namun saya yakin pembaca paham kemana arah pembicaraan saya!


Karena saya merasa agak aneh mencermati reaksi para elite Partai Demokrat, terkait kasus hukum yang menjerat dan diduga melibatkan beberapa kader utamanya, yang mempunyai jabatan penting di Partainya SBY ini.


Jika benar perbuatan melawan hukum itu adalah tindakan para "oknum" sebagai pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan Partai, mengapa begitu sulit "memisahkan" mereka yang terlibat atau diduga terlibat atau dipersepsikan terlibat dari Partai? Meskipun resikonya jelas dan fatal: terus merosotnya elektabilitas Partai Demokrat!***E. Sudaryanto - 21062012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun