Jika SBY berharap akan mendapat dukungan penuh dari Golkar dan PKS, terkait kebijakan Pemerintah untuk menaikkan harga BBM per 1 April 2012 mendatang, pasti beliau sedang bermimpi.
[caption id="attachment_166241" align="aligncenter" width="400" caption="ilustrasi kompas.com"][/caption]
Hasil terbaik yang dapat diperoleh SBY dari pertemuan konsultasinya dengan para Pimpinan Parpol yang tergabung dalam Setgab Parpol pendukung SBY-Boediono di Puri Cikeas tanggal 14 Maret 2012 kemarin, adalah komitmen para Pimpinan Parpol untuk tidak menentang kebijakan Pemerintah tersebut secara frontal dan vulgar.
Itupun tak ada jaminan penuh, bahwa mereka akan memegang teguh komitmen yang telah mereka buat. Dalam pengertian para Pimpinan Parpol tersebut di atas, akan benar-benar mau dan mampu mengendalikan lontaran opini kadernya yang ada di Parlemen, tentang issue yang sangat "sexy" ini. Serta tidak menjegal pengambilan keputusan di DPR.
Karena sudah pasti kedua Parpol "pendukung" Pemerintahan Presiden SBY-Boediono tersebut, tidak akan mau mengorbankan citra dan elektabilitas partainya, dengan menentang arus pendapat sebagian besar masyarakat yang menentang rencana kenaikan BBM.
Sepertinya SBY dan Demokrat tetap harus menanggung sendiri segala akibat yang ditimbulkan oleh kebijakan sangat tidak populer tersebut, dan menelan mentah-mentah hujatan dan makian sekelompok masyarakat dalam berbagai aksi unjukrasa yang semakin marak belakangan ini.
Tetapi tetap harus mau berbagi prestasi (kalau ada) dengan mitra koalisi yang sudah berulangkali "menelikung" kebijakannya! (*E. Sudaryanto-15/03/2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H