E.SUDARYANTO|KOMPASIANA.COM-Ini adalah taruhan terakhir Presiden SBY. Karena jika reshuffle kali ini gagal mendongkrak kinerja pemerintah...tamatlah Presiden SBY dan Partai Demokrat.
Meskipun bukan hal yang mutlak, tetapi waktu yang tersisa hingga PEMILU 2014, terlalu singkat untuk memperbaikinya. Atau setidak-tidaknya memerlukan sebuah keajaiban untuk memperbaikinya.
Saya pikir, Presiden SBY dan Partai Demokrat dan pasti menyadari hal ini. Lebih dari itu, mereka pasti menyadari, bahwa ini adalah pertaruhan mereka!
Jadi menurut saya, terkesan aneh jika Presiden SBY dan Partai Demokrat masih lebih mementingkan keutuhan koalisi daripada perbaikan kinerja kabinet.
Memang sebuah dilema bagi SBY PD. Karena keduanya sama-sama penting. Namun jika tidak dapat mengakomodasi kedua kepentingan tersebut di atas, logikanya Presiden harus berani memilih perbaikan kinerja kabinet. Bukan keutuhan koalisi!
Alasannya sangat simpel! Jika setelah reshuffle kabinet, kinerja kabinet tetap jelek, karena Presiden lebih mementingkan keutuhan atau keharmonisan koalisi, siapa yang akan terkena getahnya?
Jawabnya pasti: PRESIDEN SBY dan PARTAI DEMOKRAT! Sedangkan partai anggota koalisi yang lain, meskipun mungkin tidak terang-terangan keluar dari keanggotaan koalisi, tetap saja akan berkelit, bahwa buruknya kenerja kabinet dan pemerintahan adalah dosa mereka juga. SBY dan PD toh akhirnya akan sendirian menanggung dosa! *ES-13102011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H