E.SUDARYANTO|KOMPASIANA.COM. Banyak yang berpendapat, reshuffle KIB II yang dijanjikan Presiden SBY akan dilakukan bulan ini, lebih mengedepankan pertimbangan-pertimbangan politik daripada kinerja.
Namun yakinlah, tidak ada manfaatnya kita terus memperdebatkan soal itu. Suka-suka Presiden SBY untuk mengganti atau mempertahankan anggota kabinetnya.
Apapun pertimbangannya, susunan kabinet idealnya harus dapat mengakomodasi kepentingan SBY untuk mendapatkan dukungan penuh dari partai koalisinya, serta kepentingan rakyat yang menggantungkan kehidupan dan perbaikan kesejahteraan, kepada kinerja kabinet yang direshuffle.
Dan, mungkin ini akan tercermin pada wajah Presiden SBY saat mengumumgkan susunan anggota kabinetnya yang baru.
Jika wajah SBY nampak lebih fresh, bersinar dan murah senyum, mungkin itu karena beliau sangat optimis tujuan-tujuan politik dan atau harapan perbaikan kinerja yang melandasi dilakukannya reshuffle kabinet telah tercapai.
Akan tetapi, jika beliau tetap nampak lelah, letih, lesu dan tanpa senyum, mungkin beliau sendiri merasa tidak yakin, kinerja kabinetnya akan menjadi lebih baik paska reshuffle. Dan kalau sudah begini...CUT! *06102011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI