[caption id="attachment_175378" align="aligncenter" width="600" caption="Bangunan Kelas Roboh - dok. mediaindonesia.com"][/caption] Selain terjerat kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet, Angelina Sondakh diduga juga terlibat dalam kasus korupsi proyek pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di 16 universitas negeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Fakta yang tidak mengejutkan ini menunjukkan bahwa, dana proyek pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ternyata sudah digerogoti para "tikus proyek", bahkan ketika masih dibicarakan tetapan dan besaran anggarannya di DPR. Belum terhitung yang bocor sepanjang "perjalanannya" sampai di DPR sekolah atau universitas yang berhak menerimanya. Dari hasil "obrolan ringan" saya dengan seorang guru SD di daerah, yang dipercaya oleh Kepala SD untuk mengurusi dan mengelola bantuan proyek untuk sekolah tempatnya mengajar, dari total dana yang seharusnya diterima, dalam kondisi yang paling parah, yang menguap bisa mencapai 70-an %. Sungguh keterlaluan! Tapi anehnya, meskipun dana yang riel diterima cuma 30 % dari total yang seharusnya diterima, pihak sekolah tetap harus membuat laporan pertanggung jawaban seolah-olah mereka menerima utuh 100 %. Apa tidak gila?! Mendengar sedemikian ganasnya para tikus proyek seperti yang diceritakan guru SD tersebut atas, kita tidak perlu heran jika mendengar ada bangunan sekolah yang belum terlalu lama dibangun atau direnovasi sudah rusak parah atau bahkan roboh. Atau bantuan peralatan sekolah yang sudah rusak , meskipun baru digunakan beberapa kali. Masih menurut guru yang sedang galau itu, bahkan di kalangan para "tikus proyek" ada anggapan konyol bahwa, yang namanya PROYEK PEMERINTAH itu memang harus rusak dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun. Agar ada proyek lagi yang bisa mereka gerogoti! Benar-benar gila!!! *E. Sudaryanto 04052012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H