Amuk masa bernuansa SARA yang terjadi di Cikeusik dan Temanggung, bukan hanya menampar muka aparat kepolisian dan pemerintah. Namun juga merupakan tamparan keras buat MUI, ulama dan pemuka agama.
Mereka harus merefleksikan diri dan bertanya, apakah selama ini mereka telah memberi pemahaman yang benar tentang ajaran dan moralitas agama kepada umat? Atau umat yang salah menangkap apa yang mereka sampaikan?
Lalu jika bukan karena kedua hal tersebut di atas, apa yang menyebabkan umat dapat melakukan perbuatan keji sambil menyebut asmaNYA?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H