SEMARANG, E. SUDARYANTO | Kebijakan Petinggi PKS, pasca menentang keputusan Setgab koalisi yang mendukung rencana Pemerintahan Presiden SBY, untuk menaikan harga BBM bersubsidi, seperti menelanjangi diri sendiri.
Keputusan logis untuk segera keluar dari Setgab koalisi dan menarik kadernya dari kabinet, jika sudah tidak "semisi", dan merasa sudah tidak diinginkan oleh mitra koalisi painnya, sengaja "diambangkan" dengan menyerahkan keputusan kepada SBY selaku "Presiden".
Tidak salah jika ada yang beranggapan, bahwa PKS masih memiliki kepentingan untuk tetap berada di dalam koalisi, dan mempertahankan kadernya di Kabinet! Dengan berlindung di balik kata berbunga-bunga, yang merupakan hal lumrah di atas panggung politik.
Seandainya SBY berkeputusan untuk mempertahankan PKS dalam Setgab dan kadernya di kabinet, ya alhamdulillah! Kalau SBY berkeputusan mendepaknya, ya.... PKS seolah-olah masih bisa berkilah : "kali ini kita sedang tidak beruntung!" **ES-140613**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H