[caption id="attachment_176604" align="aligncenter" width="565" caption="Sukhoi Superjet 100 - dok. tribunnews.com "][/caption] Tiga hari belakangan ini, berita seputar jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di gunung Salak Bogor, telah mendominasi berbagai media Karena banyaknya orang yang menjadi korban kecelakaan penerbangan demo ini, (45 orang berdasarkan manifest dan 10 jenazah telah ditemukan hari ini), wajar jika beritanya mampu menyedot perhatian masyarakat, mengalahkan berita-berita lain yang sebelumnya menjadi fokus utama. Namun, sama halnya dengan saat menanggapi berita seputar kecelakaan pesawat terbang yang pernah terjadi sebelumnya, terutama pesawat terbang penumpang, masyarakat hanya bisa turut prihatin dan turut berduka cita atas jatuhnya korban yang meninggal maupun terluka parah. HANYA SEBATAS ITU! Namun ada pihak-pihak tertentu, yang seharusnya TIDAK HANYA menanggapi kecelakaan seperti tersebut di atas dengan sekedar permintaan maaf serta ucapan turut prihatin dan berduka cita! Mereka harus melakukan lebih dari itu, untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi dan terus terjadi! Ada khabar baik dan buruk tentang Hal ini! Khabar baiknya mereka mampu dan mempunyai kompetensi untuk melakukan semua hal yang diperlukan untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan pesawat terbang yang menelan banyak korban meninggal. Khabar buruknya....banyak bocoran tentang hal ini....mereka sering kali tidak atau kurang konsisten melakukan semua hal yang diperlukan untuk menciptakan penerbangan yang aman! Banyak faktor dan alasan mengapa semua bisa terjadi. "Efisiensi" biaya adalah salah satu faktor atau alasan yang sering kita dengar. Untuk tujuan itu mereka kadang menomor duakan pemenuhan standard minimal, baik teknis maupun non teknis, penerbangan yang aman. Meskipun mereka sadar bahwa tindakan itu sama halnya dengan mempertaruhkan nyawa penumpang! Tanpa basa-basa, mereka adalah : Operator atau perusahaan penerbanganan dan pihak regulator! Bukan rahasia lagi, bahwa mereka sering "bermain"!!!< Meskipun belum jelas penyebabnya, jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di gunung Salak hari rabu 9 Mei 2012 yang lalu, seharusnya mereka anggap sebagai sebuah peringatan dari Tuhan, agar mereka yang saya sebut di atas, tidak lagi "bermain" demi keuntungan pribadi dan / atau perusahaan dengan mempertaruhkan nyawa orang lain!!! *E. Sudaryanto - 11052012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H