Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis Ala Bermain Puzzle

27 Juli 2011   04:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13115984351839866919

Jika ada yang bertanya: "bagaimana cara anda menulis?" Jawabannya pasti: "mulai dari awal sampai akhir." Meskipun terdengar agak klise, akan tetapi memang demikian kenyataanya. Namun kadang-kadang atau bahkan mungkin sering, kita terhenti beberapa saat setelah mulai menulis. Padahal kita baru menuliskan satu-dua alinea, kalimat atau bahkan beberapa kata. Kejadian seperti tersebut di atas cukup sering saya alami. Sehingga saya tergerak hati untuk menganalisanya. Dalam beberapa kali pengamatan, saya menemukan sebuah fakta, bahwa meskipun terhenti pada awal tulisan, ternyata dalam pikiran saya masih tergambar jelas bagian-bagian lain dari tulisan. Apalagi jika sebelum menulis saya terlebih dahulu mebuat kerangka tulisan atau pokok-pokok pikirannya. Akan tetapi jika saya terus fokus pada bagian tulisan dimana saya terhenti, berangsur-angsur bayangan dari bagian-bagian lainnya itu berangsur-angsur memudar dan lenyap sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, biasanya saya akan menyerah dan berhenti menulis. Saya berpikir, harus ada solusi untuk meretas kendala ini. Tiba-tiba terlintas sebuah permainan dalam pikiran saya: PUZZLE. Sebuah permainan dengan tujuan menyusun kembali potongan-potongan dari sebuah obyek atau gambar, sehingga menjadi sebuah gambar ya utuh. Yang menarik dari permainan ini, kita bisa mulai dari manapun juga, tergantung pada potongan yang kita ambil. Jika terhenti, kita bisa beralih mengambil dan meletakkan potongan lain di tempat yang lain pula dalam bingkai. Demikian seterusnya sampai seluruh potongan terpasang di tempatnya dan memunculkan sebuah gambar atau obyek yang dimaksud. Setelah saya pikir, metode permainan puzzle ini dapat pula diterapkan pada saat kita menulis. Dengan dipandu sebuah kerangka tulisan dan pokok pikiran, kita dapat mulai menulis dari awal. Namun ketika kita terhenti di sebuah alinea atau pokok pikiran, kita bisa melompat dulu ke alinea atau pokok pikiran berikutnya. Demikian seterusnya hingga seluruh pokok pikiran yang telah kita rencanakan selesai kita tulis. Berbeda dengan permainan puzzle yang hasilnya langsung terlihat sempurna. Tulisan yang kita hasilkan dengan cara seperti tersebut di atas, masih harus disunting dan diselaraskan agar lebih enak dibaca. Terus terang saya belum pernah menulis dengan metode melompat-lompat ala bermain puzzle ini. Karena begitu ide ini muncul, saya langsung menuliskan, agar dapat segera berbagi dengan anda. Namun jika metode ini benar-benar dapat meretas kebuntuan saat kita menulis dengan metode konvensional, mengapa tidak kita coba?(E. Sudaryanto-27072011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun