Nyaris tak terdengar, TKW kita di Hongkong yang mengalami penganiayaan berat dan pelecehan sexual, yang dilakukan oleh para majikan yang mempekerjakan mereka. Bahkan katanya ada jatah hari libur dan mereka bebas pergi kemana saja selama seharian
Jika benar demikian yang terjadi dengan TKW atau Buruh Migran Indonesia yang bekerja di Hongkong, layak dilakukan kajian mendalam tentang hal tersebut.
Apakah karena para pekerja wanita yang dikirim ke Hongkong dipersiapkan dan dibekali ketrampilan yang lebih memadai, sehingga para majikan merasa lebih puas dengan kinerja mereka? Salah satu hal yang dapat meniadakan konflik dan hubungan yang tidak harmonis antar majikan dan TKW yang mereka pekerjakan.
Atau kultur budaya setempat yang membuat para majikan di Hongkong bisa lebih menghargai dan menghormati para pekerja wanita asal Indonesia tersebut?
Atau gabungan kedua hal tersebut di atas?(E. SUDARYANTO)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H