[caption id="attachment_161746" align="aligncenter" width="400" caption="Angie - foto kompas.com"][/caption]
Mengapa Angie berani berdusta, sementara dia tahu konsekuensi hukum dan moral dari perbuatannya itu?
Alasan pertama, mungkin karena mantan anggota Badan Anggaran itu telah mendapat bocoran dari "orang dalam KPK", bahwa meskipun bukti yang dimiliki KPK dan kesaksian dari beberapa terdakwa Kasus Suap Wisma Atlet, cukup ampuh untuk menjeratnya, tetapi dengan "beragam cara", masih ada kemungkinan untuk dapat dipatahkan! Jadi masih ada peluang bagi dirinya untuk terhindar dari jerat hukum.
Alasan kedua, meskipun Angie tahu bahwa bukti-bukti hukum dan kesaksian yang dimiliki KPK tak terpatahkan dan meyakinkan Hakim Tipikor untuk menjatuhkan vonis bersalah, tapi dia tetap harus berbohong untuk menyelamatkan "Sang Ketua" atau "Boss Besar"! Tentu saja dengan kompensasi, "Sang Ketua" atau "Boss Besar" tersebut yang akan "mengurusnya". Seketika itu juga atau menunggu waktu yang tepat.
Dengan kata lain, dustanya adalah pintu kebebasan, atau keringanan hukumannya.
Atau mungkin masih ada alasan lain lagi?
Yang pasti, mustahil jika "kekasih" mantan Penyidik KPK itu mau menjerumuskan diri, dengan melakukan dusta yang dapat menjerumuskannya kepada persoalan hukum lain, atau yang akan memperberat vonis yang dijatuhkan kepadanya, tanpa mendapat keuntungan atau manfaat yang setimpal! (E. SUDARYANTO - 170212)
Foto Ilustrasi : Dokumentasi Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H