Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kebohongan Publik Busyro Muqoddas dan Abraham Samad?

16 Januari 2012   23:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ada kata yang lebih pas untuk pernyataan Pimpinan KPK yang tidak segera ada realisasinya, selain KEBOHONGAN PUBLIK?


Pada awal bulan Nopember 2011, kepada media Busyro Muqoddas, yang saat itu masih menjadi Ketua KPK, mengatakan: akan ada tersangka baru dari kalangan Anggota DPR terkait kasus Nazaruddin.


Namun kenyataannya sampai pertengahan bulan Januari 2012 ini, KPK belum menetapkan dan mengumumkan kepada publik, tentang tersangka baru terkait kasus Nazaruddin. Seperti yang dijanjikan Busyro Muqoddas yang kini menjadi Wakil Ketua KPK.


Celakanya, Ketua KPK yang baru Abraham Samad, nampaknya akan mengulangi kebohongan yang sama, seperti yang dilakukan pak Busyro.


Pada tanggal 8 bulan ini, ketika menjawab pernyataan wartawan, dengan enteng Abraham Samad mengatakan bahwa, akan ada tersangka baru kasus cek pelawat yang menjerat Nunun Nurbaeti. Konon sudah ada cukup bukti untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka kasus suap senilai 24 M, dalam rangka pemenangan pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI.


Meskipun untuk kasus yang kedua, publik masih dapat memberi toleransi waktu, kebohongan-kebohongan kecil semacam ini, jika semakin sering dilakukan, bukankah akan dapat menggerogoti kredibilitas Pimpinan KPK dan lembaga anti korupsi itu sendiri?


Lalu apa penting dan mendesaknya sehingga Busyro Muqoddas dan Abraham Samad, mengatakan hal-hal atau janji-janji yang belum jelas fakta dan realisasinya?


Apakah sekedar iseng, sebagai strategi komunikasi massa dan kehumasan, atau hal lain untuk mendongkrak citra pribadi dan atau lembaga? Seharusnya kedua Pimpinan KPK itu tahu, masyarakat tidak butuh janji-janji atau hal-hal yang tidak pasti. Yang publik inginkan adalah AKSI NYATA TANPA BASA-BASI!(E. SUDARYANTO-170112)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun