"Jika M Nazaruddin tak segera pulang, yang untung OC Kaligis." Tentu saja pernyataan ini sekedar banyolan. Tetapi ada benarnya juga.
Mari kita bayangkan. Jika Nazaruddin memutuskan untuk pulang, atau berhasil dipulangkan. Siapa yang akan paling sibuk?
Tentu saja KPK yang harus memeriksa Nazaruddin, untuk mengungkap kasus suap Kemenpora, yang diduga melibatkannya. Juga Partai Demokrat. Karena beberapa kader utamanya, seperti yang dinyatakan pak Nazar, turut bermain dalam kasus ini.
Terakhir tentunya pak OC Kaligis, selaku pengacara Nazaruddin, yang harus berjibaku untuk selalu mendampinginya. Dan karena kasus ini diduga juga melibatkan kader dan petinggi partainya pemerintah. Bahkan salah satu diantaranya adalah seorang pejabat tinggi negara, sudah pasti pak OC harus bekerja ekstra keras! Meskipun honor yang akan diterima, pasti sepadan dengan usaha kerasnya itu.
Namun, jika Nazaruddin tak mau segera pulang, tentu pekerjaanya menjadi lebih ringan. Cukup berbicara di media, mendatangi acara debat atau talk show di TV. Berperan sebagai PENYAMBUNG LIDAH Nazaruddin yang baik. Menyampaikan apa yang ingin disampaikan kliennya. Mewakili kliennya menjawab semua pertanyaan seputar kasus, menurut sudut pandang kliennya.
Sepertinya cuma itu yang dilakukan OC Kaligis. Lebih banyak berfungsi seperti PR dan Juru Bicara Nazaruddin. Kecuali jika untuk semua itu beliau tak mengutip bayaran, alias gratis! Sepertinya enak juga kalau kliennya tak pulang-pulang.
Yah, pak OC! Anda tak perlu kebakaran jenggot, jika kebetulan membaca tulisan ini. Seperti yang saya katakan di awal, ini hanya sekedar banyolan. Banyolan dari seorang awam yang sok tahu!(E. Sudaryanto)ï¿»
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H