[caption id="attachment_200046" align="aligncenter" width="600" caption="Jokowi-Ahok (FOTO OKEZONE)"][/caption]
SEMARANG, E. SUDARYANTO | Ucapan sinis kader elite Partai Demokrat Ruhut Sitompul, yang menganggap gaya pemerintahan dan langkah awal Gubernur DKI Joko Widodo sebagai upaya pencitraan, patut disayangkan.
Bukankah di alam demokratis, Jokowi-Ahok berhak memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang mereka pilih sendiri, dan yang mereka yakini dapat merubah Jakarta menjadi lebih baik seperti yang mereka janjikan dan sangat diharapkan seluruh warga DKI Jakarta.
Seaneh apapun gaya kepemimpinan yang dipilih oleh Joko Widodo, semua pihak seharusnya berusaha untuk menahan diri agar tidak terlalu awal mengkritisi gaya kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang baru itu, hingga waktu tertentu yang dianggap wajar untuk mengevaluasi kinerjanya.
Jadi mengapa tidak ditunggu hingga 100 hari ke depan? Sebuah hitungan waktu yang sangat populer untuk mulai mengevaluasi kinerja sebuah pemerintahan. (ES-241012)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI