Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Terkecoh Manuver Nazaruddin dan OC Kaligis!

19 Agustus 2011   08:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terkecoh dengan aksi diam dan teraniaya Nazaruddin, karena mungkin saja dia tak selemah dan semenderita yang ditunjukkan.

Bahkan menurut logika awam sekalipun, pernyataan dan surat Nazaruddin kepada Presiden SBY, dapat dianggap sebagai sebuah serangan yang cukup mematikan terhadap KPK dan Partai Demokrat.

Permohonannya kepada Presiden agar segera divonis tanpa peradilan, dan janji untuk tidak akan mengungkap hal-hal yang merugikan KPK dan Partai Demokrat, asal istri dan anaknya tidak diganggu, justru dapat ditafsirkan lain.

Kalaupun benar semua itu dilakukan demi istri dan anaknya yang konon disandra, Substansi dari pernyataannya tepap sama.

Secara tidak langsung, sebenarnya Nazaruddin menyatakan hal yang sama seperti yang dinyanyikan selama dalam pelarian. Baik yang menyangkut individu atau oknum di KPK dan Partai Demokrat.

Terus terang sangat mengherankan jika pengacara sekaliber OC Kaligis setuju atau menyarankan agar Nazaruddin langsung minta dihukum tanpa peradilan pada langkah pertama. Sebesar apapun tekanan yang mereka hadapi. OC Kaligis pasti tahu, keinginan kliennya tak masuk akal. Bahkan pada zaman orba dan sekarangpun, masih diperlukan proses peradilan yang direkayasa untuk menjebloskan orang ke penjara.

Jadi patut diduga, kebungkaman dan manuver Nazaruddin dan pengacara OC Kaligis, adalah sebuah strategi perlawanan atau pembelaan yang dilakukan secara sadar dan terencana. Publik jangan sampai terkecoh dan larut dalam permainan ini. Masyarakat harus tetap fokus pada upaya pengungkapan kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat dan semua pihak yang terlibat. Dan tetap mencermati tentang kemungkinan terjadinya tekanan oleh pihak tertentu dan deal-deal yang melawan hukum! @E Sudaryanto 190811

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun