Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukan Surat, Melainkan Tantangan Nazaruddin Yang Harus Dijawab SBY!

22 Agustus 2011   13:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak seharusnya Presiden SBY menjawab surat Nazaruddin. Karena dengan merespon surat tersebut, justru SBY masuk dalam jebakan permainan mantan Bendahara Umum partai yang dirintisnya.


Jika kita cermati, substansi isi surat Nazaruddin adalah sebuah permintaan yang mustahil akan dipenuhi oleh Presiden SBY. Apalagi ketika surat yang dikirimkan dibuka ke publik. Nazaruddin pasti tahu hal itu.


Tidak mungkin SBY mengabulkan permohonan konyol Nazaruddin yang bersedia segera dihukum dan tidak melibatkan Partai Demokrat terkait kasus-kasus yang menjeratnya, asalkan istri dan anak-anaknya tidak dilibatkan.


Jika permohonan tersebut dikabulkan, bukankah itu sama saja dengan menyatakan kepada publik, bahwa Partai Demokrat terlibat aktif dalam kasus-kasus yang didakwakan kepada Nazaruddin?


Menurut saya sampai detik ini Nazaruddin masih tetap konsisten dengan tuduhan-tuduhan yang dinyanyikannya selama dalam pelarian. Tentang keterlibatan beberapa kader utama Partai Demokrat dalam kasus wisma atlit dan proyek Hambalang. Namun kali ini dia mengatakan dengan cara yang berbeda. Lebih halus dan tersamar.


Coba kita perhatikan. Nazaruddin tidak akan menyuarakan hal-hal yang merugikan dan mencemarkan nama baik Partai Demokrat dan KPK, asalkan istri dan keluarganya tidak disentuh. Bukankah itu berarti ada hal-hal busuk tentang PD dan KPK yang dia ketahui dan akan dibarter dengan keselamatan dan kebebasan istri dan keluarganya?


Saya tetap yakin bahwa bungkamnya Nazaruddin dan pengiriman surat kepada Presiden SBY adalah sebuah strategi pembelaan yang dirancang bersama OC Kaligis. Lebih dari itu, kedua tindakan Nazaruddin ini merupakan pernyataan keras dan tantangan terbuka kepada KPK dan terutama pak SBY, apakah mereka siap jika dia bicara blak-blakan tentang keterlibatan oknum partai atau Partai Demokrat dalam berbagai kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya?! @E Sudaryanto 220811

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun