Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benarkah Marzuki Alie Ingin KPK Dibubarkan?

30 Juli 2011   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh yang bisa saya pahami, pernyataan Marzuki Alie tentang pembubaran KPK adalah suatu hal yang sangat wajar dan biasa-biasa saja. Tetapi karena itu dikatakan oleh seorang "Marzuki Alie", tanggapan publik menjadi lain dan cenderung menyerang pribadi yang bersangkutan.

Jika kita cermati, ada dua hal pokok atau kalimat yang disambungkan dalam pernyataan Ketua DPR kemarin. BUBARKAN KPK dan JIKA TIDAK ADA atau TIDAK BISA MENEMUKAN PIMPINAN YANG KREDIBEL.

Kedua pokok pernyataan atau kalimat tersebut di atas seharusnya dibaca dan dipahami atau dimaknai sebagai satu pernyataan yang utuh. Namun karena yang mengucapkan adalah seorang MARZUKI ALIE yang juga Wakil Ketua PARTAI DEMOKRAT, nampaknya publik lebih menekankan pada kalimat: BUBARKAN KPK. Dan habislah Marzuki Alie dicaci maki.

Menurut saya, pernyataan Ketua DPR seperti yang tersebut di atas, dapat dimaknai secara positif sebagai kritik agar KPK meningkatkan kredibilitas dan kinerja unsur pimpinan dan seluruh staf. Juga mendorong Panitia Seleksi Pimpinan KPK agar berupaya keras untuk menemukan Pimpinan KPK yang kredibel dan mempunyai integritas tinggi.

Kita seharusnya menjadikan pernyataan Marzuli Alie yang bersayap itu sebagai ultimatum atau peringatan keras bagi semua pihak yang peduli pada pelestarian dan pemberdayaan KPK, untuk membantu mewujudkan lembaga edhoc ini sebagai benteng terakhir dan pendekar pemberantasan korupsi di negeri ini.

Karena mungkin saja Marzuki Ali tidak benar-benar menginginkan KPK dibubarkan, seperti yang ditafsirkan banyak orang dari pernyataanya kemarin. Tak ada salahnya kita berprasangka baik, sampai terindikasi dan terbukti yang sebaliknya(E. Sudaryanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun