Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagi Nunun Nurbaeti, Apakah 4 Tahun Penjara Sepadan?

23 April 2012   13:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112612" align="aligncenter" width="400" caption="Masih bisakah Nunun Nurbaeti tersenyum sebahagia ini? - Foto doc kompas.com"][/caption]
Bagi Nunun Nurbaeti, dan tentu juga bagi sang suami tercinta Adang Dorodjatun, tuntutan penjara selama 4 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum KPK, dapat dianggap sebagai sebuah bentuk pengorbanan yang sangat luar biasa.

Bahkan jika uang hasil pencairan 20 lembar cek perjalanan senilai 1 miliar yang masuk ke rekening pribadinya, yang merupakan bagian dari 480 lembar cek perjalanan yang dibagi-bagikan kepada sejumlah anggota DPR periode 1999-2004, diangap sebagai uang jasa sebagai "tukang pos".

Karena saya yakin, bagi orang seusia bu Nunun dan dalam kondisi kesehatannya saat ini, menjadi buronan KPK dan INTERPOL hingga ditangkap dan dipenjarakan serta menjadi "pesakitan" di pengadilan, bukan merupakan pengalaman yang beliau idam-idamkan untuk menikmati hari tuanya. Bahkan dalam kondisi paling ekstrim, terkait sakit "parah" yang dideritanya....sangat tragis jika beliau sampai (maaf) "menghadap Tuhan" dalam status sebagai terdakwa atau bahkan terpidana!

Dan saya sangat yaking pula, di dalam lubuk hati bu Nunun yang paling dalam, beliau sangat mendambakan bisa menikmati hari tuanya di tengah-tengah keluarga yang sangat mencintai dan dicintainya, serta diantara teman tempatnya berbagi cerita suka dan duka. Bukan di penjara dengan segala atribut yang melekat pada statusnya sebagai terdakwa dan/atau terpidana!

Mungkin sudah tiba waktunya bagi Nunun Nurbaeti, sang terdakwa kasus suap dalam rangka pemenangan pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI, untuk mulai berhitung lagi. Lebih cermat menimbang-nimbang, apakah semua pengorbanan yang beliau lakukan terkait kasus yang menjeratnya , sepadan dengan kehidupan pribadi dan keluarga yang beliau korbankan?

Karena jika benar bukan bu Nunun yang menjadi "dalang" dan/atau penyandang dana kasus yang terjadi pada tahun 2004 yang telah lalu, sang "play maker" sedang bebas menikmati hidup di luar sana! Sementara Nunun Nurbaeti...sedang menyia-nyiakan hidup dan menyiksa diri di penjara serta mempermalukan diri dan keluarga!!! *E. Sudaryanto 23042012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun