"Pembangkangan" Anggota DPR dan ancaman parpol untuk me-recall mereka, adalah sebuah dinamika politik yang wajar. Hal ini bisa terjadi jika ada perbedaan kepentingan atau cara mereka menafsirkannya. Sementara kedua belah pihak tidak mampu atau tidak mau berkompromi untuk mencari jalan tengah.
Sebenarnya, Anggota DPR itu seperti "orang yang berdiri di ujung tanduk." Terlalu condong ke satu arah tertentu, pasti dia akan jatuh. Namun celakanya, berdiri pada titik keseimbangan di tengah, bukan merupakan posisi yang paling nyaman. Bahkan mungkin terasa sangat menyakitkan! Dibutuhkan lebih dari sekedar ketrampilan, semangat dan niat baik, untuk dapat tetap bertahan.
Dalam bahasa yang lebih lugas, seorang Anggota DPR itu harus dapat menyeimbangkan antara kepentingan pribadi, parpol dan rakyat yang memilih dan diwakilinya. Dan bagi beberapa anggota dewan, mereka juga harus mampu mengakomodasi kepentingan PIHAK LAIN yang telah berjasa, atau yang sedang menanam jasa kepada mereka.
Tentu saja bagi para Anggota DPR, menyeimbangkan ketiga atau keempat kepentingan tersebut di atas, bukan merupakan hal yang mudah. Meskipun demikian, jika mereka kreatif dan mau berusaha, saya yakin hal tersebut pasti dapat diwujudkan. Atau paling tidak masih bisa dikompromikan...!
Sekali lagi saya ingatkan, bahwa posisi seimbang di tengah itu bukan posisi yang paling nyaman dan menyenangkan. Bahkan mungkin sangat menyakitkan! Namun sudah takdir mereka, para Anggota DPR, untuk menjalani dan merasakannya!(E. Sudaryanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H