Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggota DPR...Tidak Ditakdirkan Untuk Selalu Merasa Nyaman!

1 Juli 2011   04:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Pembangkangan" Anggota DPR dan ancaman parpol untuk me-recall mereka, adalah sebuah dinamika politik yang wajar. Hal ini bisa terjadi jika ada perbedaan kepentingan atau cara mereka menafsirkannya. Sementara kedua belah pihak tidak mampu atau tidak mau berkompromi untuk mencari jalan tengah.


Sebenarnya, Anggota DPR itu seperti "orang yang berdiri di ujung tanduk." Terlalu condong ke satu arah tertentu, pasti dia akan jatuh. Namun celakanya, berdiri pada titik keseimbangan di tengah, bukan merupakan posisi yang paling nyaman. Bahkan mungkin terasa sangat menyakitkan! Dibutuhkan lebih dari sekedar ketrampilan, semangat dan niat baik, untuk dapat tetap bertahan.


Dalam bahasa yang lebih lugas, seorang Anggota DPR itu harus dapat menyeimbangkan antara kepentingan pribadi, parpol dan rakyat yang memilih dan diwakilinya. Dan bagi beberapa anggota dewan, mereka juga harus mampu mengakomodasi kepentingan PIHAK LAIN yang telah berjasa, atau yang sedang menanam jasa kepada mereka.


Tentu saja bagi para Anggota DPR, menyeimbangkan ketiga atau keempat kepentingan tersebut di atas, bukan merupakan hal yang mudah. Meskipun demikian, jika mereka kreatif dan mau berusaha, saya yakin hal tersebut pasti dapat diwujudkan. Atau paling tidak masih bisa dikompromikan...!


Sekali lagi saya ingatkan, bahwa posisi seimbang di tengah itu bukan posisi yang paling nyaman dan menyenangkan. Bahkan mungkin sangat menyakitkan! Namun sudah takdir mereka, para Anggota DPR, untuk menjalani dan merasakannya!(E. Sudaryanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun