Jika Rakornas Partai Demokrat yang sampai detik ini terkesan "adem-ayem" merupakan upaya pencitraan positif terhadap partai, mungkin akan banyak orang yang tersenyum kecut.
Betapa tidak? Dalam situasi genting seperti sekarang ini. Terkait dengan nyanyian Nazaruddin yang menampar telak beberapa kader utama Partai Demokrat, termasuk Anas Urbaningrum, sangat aneh jika tidak masuk dalam agenda pembicaraan dalam Rakornas. Sebuah ajang resmi partai yang dihadiri ribuan kader dari seluruh DPD dan DPC se-Indonesia.
Jangan salahkan publik jika mereka menafsirkan, Partai Demokrat tidak menganggap serius persoalan yang makin memanas selam tiga bulan belakangan ini.
Atau publik menganggap ada upaya pembungkaman terhadap kader oleh para elit partai, untuk tidak mempermasalahkan kasus tersebut di atas, agar tertutup peluang untuk mengusulkan diselenggarakan KLB, jika tidak dapat diselesaikan melalui Rakornas.
Seperti yang pernah saya nyatakan dalam tulisan terdahulu, Partai Demokrat seharusnya tidak menutup pintu manapun, untuk menyelesaikan kemelut yang mungkin berimbas pada perolehan suara pada pemilu tahun 2014 mendatang.
Siapa tahu pintu yang terkesan sangar tersebut, justru merupakan pintu keluar terbaik untuk dapat keluar dari belenggu masalah yang menyandera Partai Demokrat!
Ingat! Semakin lama kemelut di tubuh PD berlangsung tanpa penyelesaian yang tuntas. Semakin sedikit waktu yang tersedia bagi partainya SBY, untuk memperbaiki diri dan menaikkan citra!(E. Sudaryanto-23072011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H