Keberhasilan KPK mendudukkan Angelina Sondakh di kursi panas Pengadilan Tipikor, adalah sebuah prestasi yang layak diapresiasi positif oleh masyarakat.
Apalagi jika dalam sidang tersebut di atas, dapat diungkap secara lebih mendalam kasus yang menjerat mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, dan "menelanjangi" aktor lain/aktor utama yang turut bermain dalam "sandiwara" perampokan uang negara milyaran rupiah.
Namun di sisi lain, aksi tebar janji yang lama ditepati, atau tak jelas kapan akan ditepati,merupakan preseden buruk bagi kinerja KPK pimpinan Abraham Samad, di tengah-tengah semakin menggilanya aksi para "tikus pengerat" uang negara.
Publik pasti ingat, pada tanggal 9 Agustus 2012, melalui beberapa media massa, Ketua KPK Abraham Samad menjanjikan akan ada seorang "Menteri aktif", yang akan dijadikan tersangka baru dalam sebuah kasus yang sedang ditangani Lembaga Anti Korupsi ini. Publikpun diminta untuk bersabar menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan.
Patut disayangkan, setelah hampir satu bulan waktu berlalu, tidak ada kejelasan tentang siapa "Menteri aktif" yang dimaksud dan kapan akan diumumkan kepada publik!
Anggapan publik, ketika pak Abraham, atau komisioner KPK yang lain, berani melontarkan pernyataan yang cukup sensitif dan kontroversial seperti tersebut di atas, istilahnya mereka tinggal "merapikan berkas", dan segera mengumumkan siapa "Menteri aktif" yang dimaksud, dan melakukan tindakan hukum yang diperlukan.
Jika hal itu yang dilakukan, masyarakat pasti akan mengangangkat jempol tinggi-tinggi dan semakin simpati dan berempati terhadap KPK jilid 3 yang dinahkodai oleh Abraham Samad. Sebuah tindakan berani dan langka, jika KPK punya nyali untuk menetapkan seorang "Menteri aktif" menjadi tersangka! Sementara selama ini KPK terkesan gamang dan mandul ketika menghadapi pejabat tinggi aktif, terutama yang berada di lingkar kekuasaan.
Sebelum cinta masyarakat terhadap KPK berubah menjadi benci, jangan terus menunda mengumumkan siapa "Menteri aktif" yang akan jadi tersangka!
Atau jika dulu pak Abraham "kesleo lidah" hingga terlalu dini melontarkan pernyataan tersebut di atas, akuilah dan segeralah minta maaf kepada publik yang sudah terlanjur percaya.
Mengakhiri tulisan ini, ijinkan saya mengutip penggalan syair lagu yang biasa dilantunkan oleh si cantil Widi Vierra : "...Jangan janji-janji terus....Aku tak mau kau bohong..." (E. SUDARYANTO, KOMPASIANA - 06092012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H