Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Itu Seperti Balita Pemarah!

14 Juni 2013   12:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:02 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMARANG, E. SUDARYANTO | Mencermati berita seputar demo mahasiswa menentang kenaikan harga BBM bersubsidi, yang cenderung anarkis, terasa miris dan membuat saya bertanya: "Apakah memang selalu harus begitu?"

Menengok sejenak ke belakang, saya jadi ingat sindiran almarhum Gus Dur, mengomentari "aksi norak" para wakil rakyat di DPR. Beliau mengatakan mereka itu seperti "anak SD"!

Dengan alasan yang kurang lebih sama, saya punya "kata olok-olok" untuk menggambarkan tingkah laku para mahasiswa, yang konon merupakan insan berpendidikan tinggi, kaum atau calon intelektual muda negeri ini, dalam kebanyakan aksi demonstrasi yang mereka lakukan.

Para mahasiswa pendemo tersebut seperti BALITA PEMARAH! Insan mungil yang selalu membanting botol susunya, jika ada yang membuatnya tak berkenan dan tak enak hati. Apakah karena bundanya tak kunjung datang ketika dipanggil, atau karena sang bunda terlambat waktu membuatkan susu, atau karena sang ayah tak mau mbelikan mainan yang diinginkannya... Kejadiannya selalu sama. Botol susunya akan gemererak terbentur dan menggelinding di lantai, nyaris pecah.

Demikian pula yang dilakukan para mahasiswa pendemo. Apapun hal atau masalah yang membuat mereka turun ke jalan dengan wajah pongahnya, aksi mereka selalu sama!

Memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan menyandera truk/mobil di tengah jalan raya, merobohkan pagar gedung pemerintah dan merusak beberapa fasilitas umum, adu mulut dan adu otot dengan aparat keamanan yang mengawal dan menjaga, dan masis banyak lagi aksi norak dan pongah lainnya.

Sehingga pada akhirnya, substansi masalah yang seharusnya menjadi alasan mereka melakukan demonstrasi menjadi terbelalangkan. Yang lebih menonjol adalah aksi konyol yang sepertinya hanya bertujuan untuk memuaskan ego mereka!

Jika akhirnya masyarakat obersikap sinis dan "enek" melihat aksi yang mereka lakukan, apa ini salah? **ES-140613**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun