Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dikucilkan dan Dihujat, Apakah Ruhut Sitompul Akan Sakit Hati?

15 Desember 2012   12:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:36 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SEMARANG, E. SUDARYANTO | Peristiwa "pengusiran" Ruhut Sitompul dari ruangan Silatnas Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Jumat tanggal 14 Desember 2012 kemarin, seharusnya tidak terjadi jika peserta Silatnas benar-benar menganggap pencopotan yang bersangkutan dari jabatannya di DPP Partai Demokrat adalah cuma proses penyegaran dan rotasi biasa.

Karena meskipun Ruhut tidak lagi punya jabatan di DPP, dia tetap anggota DPR yang berhak hadir dalan acara tersebut di atas. Kalaupun masih ada hal yang mengganjal terkait keputusan DPP itu, atau masalah lain seputar disharmoni hubungan antara mantan Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi di DPP PD dengan pengurus DPP yang lain, seharusnya ada forum khusus untuk menyelesaikannya di luar Silatnas.

Beruntung jika politisi yang sering dipanggil "si Poltak" itu tidak merasa sakit hati dan dikucilkan. Sehingga terpicu emosinya dan kehilangan kendali diri dan "berkata yang bukan-bukan" tentang dapur rahasia Demokrat. Mengingat selama ini anggota Komisi III.DPR itu, dikenal publik sebagai orang yang suka bicara blak-blakan dan terkesan sembarangan, bahkan cenderung .kasar".

Sebagai kader elite Partai dan pengurus DPP, mustahil mantan bintang sinetron Gerhana itu tak tahu banyak soal rahasia dapur Partai Demokrat. Baik hal yang positif maupun negatif.

Bahkan sebagian maayarakat mungkin sekarang ini mulai bertanya-tanya: "mungkinkah kegigihan Ruhut Sitompul menghimbau agar Anas Urbaningrum mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, setelah namanya sering disebut-sebut oleh Nazaruddin terlibat dalam kasus Hambalang, didasari oleh naluri dan pengetahuannya sebagai pengacara, serta pengetahuannya sebagai orang dalam Partai Demokrat, yang menganggap peluang Anas untuk ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK masih cukup besar?"

Karena jika desakan Ruhut Sitompul tersebut tanpa dasar, dan hanya sekedar untuk memuaskan hasrat Ruhut untuk bicara gaduh kepada publik serta memanaskan suasana, pencopotannya dari jabatan di DPP PD adalah harga yang sewajarnya dia bayar beserta bunganya! (ES-151212)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun