Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyesal Kemudian Tak Berguna, Angie..!

1 Mei 2012   10:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13294769581222037242

[caption id="attachment_161746" align="aligncenter" width="400" caption="Angelina Sondakh - dok. kompas.com"][/caption] Menyesal Kemudian Tak Berguna, Angie! Ekspos berita tentang kondisi kejiwaan dan kesehatan Angelina Sondakh yang "ngedrop" setelah 5 hari mendekam di penjara KPK, boleh jadi sangat menguntungkan bagi Angie dan Tim pengacaranya. Sehingga publik tak merasa heran jika keadaan ini akan dijadikan alasan untuk mengajukan upaya penangguhan penahanan. Dan bagi kita, masyarakat yang pasti punya nurani, masih bisa merasa iba terhadap keadaan tidak menyenangkan yang sedang dialami politikus Demokrat tersebut. Namun di sisi lain, ekspos berita tentang tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan kepada Angie, sejak nyanyian Nazaruddin dalam pelariannya, hingga mantan putri Indonesia tersebut ditetapkan sebagai terdakwa dan ditahan oleh KPK, sudah pasti akan meluruhkan rasa iba yang sempat "mengharu biru". Rasa iba itu akan berubah menjadi benci, atau setidak-tidaknya menjadi sikap sinis terhadap "sang putri" yang sedang mencicipi kehidupan di balik jeruji besi selama 20 hari kedepan, dan akan mendekam lebih lama lagi jika terbukti bersalah. "Bukannya sejak dulu Angie sudah tahu, atau setidak-tidaknya dapat membayangkan, bahwa hidup di sel penjara itu menyengsarakan dan tidak menyenangkan? Apakah dulu waktu melakukan tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan oleh KPK, tidak terpikirkan semua resiko dan konsekuensi dari Perbuatan itu? Mengapa baru sekarang mengeluhkan dan menyesalinya? Benar kata orang bijak: "menyesal kemudian tiada guna." Namun sayangnya semua yang kini sedang dialami Angelina Sondakh dan para "pesakitan berdasi" lainnya, tak pernah menjadi cermin bagi sebagian politikus dan pejabat tinggi negara. Hingga merasa sadar sudah berkubang di lumpur hitam yang sama!!! *E. Sudaryanto 01052012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun