Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reshuffle Kabinet: Jika Opini Petinggi dan Kader PKS Jadi Sikap Resmi Partai

15 Oktober 2011   13:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.SUDARYANTO|KOMPASIANA.COM. Wacana tentang penarikan semua menteri yang berasal dari PKS, jika Presiden SBY menarik seorang kader partai ini dari kabinet, ternyata memdapat sambutan positif dari para kader PKS.

Jika hal ini menjadi salah satu keputusan resmi partai dalam RAPIMNAS PKS yang berakhir hari ini, dan akan mereka lakukan secara konsekuen, maka...

Bagi PKS, keputusan ini merupakan tindakan untuk menjunjung harga diri partai, karena jatah 4 menteri dalam kabinet, bukan sebuah hadiah yang diterima berdasarkan rasa belas kasihan. Tetapi merupakan jatah yang diterima sebagai bentuk penghargaan atas jasa partai dalam rangka pemenangan SBY pada PILPRES 2009 silam.

Bagi SBY dan PD, wacana penarikan keempat menteri kader PKS jika ada seorang menteri yang dipecat, dapat dianggap sebagai sebuah ancaman dan tekanan langsung kepada Presiden agar tidak melakukan hal itu. Apalagi jika diikuti dengan keluarnya PKS dari koalisi dan beroposisi dengan pemerintah yang sedang berkuasa.

Bagi rakyat, ancaman yang dilontarkan petinggi dan kader PKS seperti yang saya sebutkan di atas, justru membuktikan bahwa ada hitungan-hitungan politik tertentu, ketika PKS memutuskan untuk menjadi bagian dari Pemerintahan Presiden SBY. Dan patut diduga hal tersebut tidak terkait langsung dengan tujuan-tujuan mulia yang diungkapkan petinggi PKS saat memutuskan untuk bergabung dengan partai pendukung SBY.

Lalu...bagaimana menurut anda? *ES-15102011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun