Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reshuffle Kabinet: Haruskah SBY Mengabaikan Keutuhan Koalisi?

13 Oktober 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.SUDARYANTO|KOMPASIANA.COM-Ini adalah taruhan terakhir Presiden SBY. Karena jika reshuffle kali ini gagal mendongkrak kinerja pemerintah...tamatlah Presiden SBY dan Partai Demokrat.


Meskipun bukan hal yang mutlak, tetapi waktu yang tersisa hingga PEMILU 2014, terlalu singkat untuk memperbaikinya. Atau setidak-tidaknya memerlukan sebuah keajaiban untuk memperbaikinya.


Saya pikir, Presiden SBY dan Partai Demokrat dan pasti menyadari hal ini. Lebih dari itu, mereka pasti menyadari, bahwa ini adalah pertaruhan mereka!


Jadi menurut saya, terkesan aneh jika Presiden SBY dan Partai Demokrat masih lebih mementingkan keutuhan koalisi daripada perbaikan kinerja kabinet.


Memang sebuah dilema bagi SBY PD. Karena keduanya sama-sama penting. Namun jika tidak dapat mengakomodasi kedua kepentingan tersebut di atas, logikanya Presiden harus berani memilih perbaikan kinerja kabinet. Bukan keutuhan koalisi!


Alasannya sangat simpel! Jika setelah reshuffle kabinet, kinerja kabinet tetap jelek, karena Presiden lebih mementingkan keutuhan atau keharmonisan koalisi, siapa yang akan terkena getahnya?


Jawabnya pasti: PRESIDEN SBY dan PARTAI DEMOKRAT! Sedangkan partai anggota koalisi yang lain, meskipun mungkin tidak terang-terangan keluar dari keanggotaan koalisi, tetap saja akan berkelit, bahwa buruknya kenerja kabinet dan pemerintahan adalah dosa mereka juga. SBY dan PD toh akhirnya akan sendirian menanggung dosa! *ES-13102011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun