Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wajar Jika SBY Marah-marah!

16 Februari 2012   11:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajar jika SBY marah-marah mengetahui dipindahkannya Angelina Sondakh dari Komisi X ke Komisi III yang membidangi masalah hukum.

Selain sebagai kebijakan yang kurang cerdas, seperti yang dinyatakan SBY melalui penuturan Andi Malarangeng kepada media, keputusan FPD ini juga mengandung kesalahan yang amat fatal!

Bagaimana tidak fatal jika Angie, seorang anggota DPR yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka Kasus Suap Wisma Atlit, ditugaskan oleh FPD yang merupakan kepanjangan tangan dari DPP PD, di Komisi III yang salah satunya juga berkemitraan dengan KPK?!

Bahkan kalau benar ada misi dan tujuan tertentu untuk kepentingan pribadi maupun partai, seperti konon pada waktu FPD memutuskan memasukkan M Nasir ke Komisi III untuk menggantikan Nazaruddin, kebijakan FPD terakhir ini terlalu telanjang dan vulgar.

Terbukti dengan tanggapan negatif dari kalangan intern Partai Demokrat sendiri maupun di luar partai. Bahkan Ketua KPK Abraham Samad sempat berujar, bahwa dia tidak akan mau menghadiri RDP dengan Komisi III jika ada Angelina Sondakh di sana.

Dalam situasi genting yang sedang dialami Partai Demokrat seperti sekarang ini, kesalahan sekecil apapun dapat menimbulkan efek buruk yang dapat mempercepat kejatuhan partai kedalam jurang kehancuran yang sangat dalam.

Sekali lagi, wajar jika SBY sangat marah! Tetapi marah saja tidak cukup, tanpa ada upaya beliau untuk mendorong diadakannya sebuah investigasi intern, untuk menyelidiki bagaimana kebijakan konyol seperti tersebut di atas dapat diputus dan diterapkan! Apakah ini murni kesalahan dan tanggung jawab FPD yang diketuai oleh Jafar Hafsah, atau ada campur tangan DPP PD yang dikomandani oleh Anas Urbaningrum?

Karena, meskipun kebijakan konyol tersebut telah dianulir hari ini, dengan mengembalikan Angelina Sondakh ke tempat semula di Komisi X, efek buruknya terhadap citra dan elektabilitas Partai Demokrat, belum tentu akan berhenti juga sampai di sini! (E. SUDARYANTO-160212)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun