Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Karena Massa FPI Juga Manusia?!

14 Februari 2012   15:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang tertentu, masih terlihat bahwa massa FPI adalah manusia juga. Manusia yang bisa tersinggung, marah dan gusar jika diperlakukan secara tidak baik atau kasar oleh orang lain.

Oleh karena itu wajar jika FPI memutuskan untuk melaporkan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Damianus Zacky, Yansen Binti , Lukas Tingkes dan Sabran ke Mabes Polri. Laporan ini terkait dengan kasus penghadangan delegasi FPI di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tanggal 11 Pebruari 2012 yang lalu.

Gubernur Teras Narang dituduh telah mengerahkan massa bayaran untuk menghadang delegasi FPI yang akan meresmikan cabang Ormas FPI di Kalimantan Tengah. Sementara Kapolda Kalteng Brigjen Pol Damianus Zacky dianggap bersalah karena telah membiarkan hal tersebut terjadi.

Bukan hal yang luar biasa jika Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution, seperti yang dikutip situs Metrotvnews.com, menyatakan akan menindaklanjuti laporan FPI itu. Karena polisi memang tidak diperkenankan untuk mengabaikan setiap laporan masyarakat, siapapun orangnya.

Yang lebih luar biasa dan menarik, adalah menduga-duga apa hikmah yang dapat diambil massa FPI dari kejadian yang menimpa delegasinya di Kalimantan Tengah tiga hari yang lalu?

Apakah mereka dapat menjadikan peristiwa yang membuat gusar itu sebagai titik tolak untuk melakukan introspeksi diri dan perenungan?

Mencoba bercermin dan bertanya pada nurani, apakah aksi mereka selama ini terlalu kasar dan melukai banyak pihak, sehingga timbul sikap antipati terhadap kelompok FPI?

Apakah mereka sadar, bahwa apa yang mereka rasakan saat perwakilan mereka diperlakukan secara kasar dan diusir dari tanah tempat mereka hendak berpijak, kurang lebih sama dengan apa yang dirasakan oleh orang atau sekelompok orang yang menjadi korban atau sasaran aksi anarki dan luapan emosi mereka?

Sebuah ironi jika mereka berpikir tak ada yang perlu diubah dari aksi mereka! Atau mungkin jalan kekerasan adalah nafas dan denyut nadi organisasi mereka yang mengaku muslim ini?

Hanya mereka yang tahu!!!!
Tapi masyarakat ingin tahu, karena masyarakat ingin kepastian: APAKAH MASSA FPI JUGA MANUSIA...SEPERTI KITA?(E. SUDARYANTO-140212)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun