[caption id="attachment_154692" align="aligncenter" width="527" caption="Gedung DPR (Kompas.com)"][/caption]
"Ini Pimpinan PPATK agak tergoda juga. Seharusnya irit bicara di depan publik. ... Kalau memang begitu, jadikan aja mereka anggota DPR baru. TUGAS DPR MEMANG BICARA. ..."(KOMPAS.com, 8 desember 2011: Soal Rekening PNS Muda, Priyo Sindir PPATK)
Benarkah tugas, atau tugas utama anggota DPR adalah BICARA?
Sejauh pemahaman saya tentang politik, sebagai wakil rakyat, tugas utama setiap anggota DPR adalah menyerap aspirasi dan keinginan rakyat, sebagai masukan dalam penyusunan UU, atau untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai sebuah usulan program.
Untuk dapat melaksanakan tugas seperti yang saya maksud di atas, ada tiga hal mendasar yang harus dilakukan oleh setiap wakil rakyat, yaitu: MELIHAT, MENDENGAR dan MERASAKAN!
Mungkin anda akan bertanya: mengapa saya tidak memasukkan unsur BICARA? Bukankah itu juga penting untuk dapat berkomunikasi dengan rakyat dan memahami apa yang mereka harap dan inginkan?
Jawabannya cukup sederhana: jika para anggota DPR lebih banyak bicara, kapan lagi mereka mempunyai waktu yang cukup untuk MENDENGAR, MELIHAT dan MERASAKAN apa yang benar-benar diinginkan rakyat?
Bahkan kalau saya diperkenankan bertanya agak sinis: apa sih yang dibicarakan oleh mayoritas anggota DPR selain hal-hal yang bernada retorika dan janji-janji kosong belaka?
Jadi pak Priyo Budi Santoso yang terhormat, tugas utama seorang anggota DPR itu bukan BICARA, tetapi MENDENGAR, MELIHAT DAN MERASAKAN keinginan dan harapan rakyat. Kalaupun mereka harus BICARA, semestinya itu dilakukan dalam konteks diskusi dalam rangka pembahasan UU dan mengkritisi pemerintah, untuk memastikan terwujudnya apa yang diharapkan dan diinginkan rakyat!(E. SUDARYANTO-091211)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H