Faktanya GOLKAR PKS itu tidak konsisten. Beda ucapan, beda pula tindakan. Meskipun sudah terlalu sering politikus kedua partai menyatakan keikhlasan dan kesediannya jika DEMOKRAT mendepak dari KOALISI, tindakan mereka justru menunjukkan hal yang sebaliknya.
Seperti anak kecil yang berteriak-teriak ingin turun dari gendongan ibunya jika terus dicubiti, tetapi kedua tangannya terlalu erat memeluk leher sang ibu.
Padahal GOLKAR dan PKS sudah tak layak dianggap sebagai ANAK KECIL. GOLKAR mempunyai 107 kursi dan PKS memiliki 57 kursi di DPR. Dengan modal kekuatan politik sebesar itu, siapa yang tidak gamang menghadapinya? Tak terkecuali Partai DEMOKRAT!
Jika GOLKAR dan PKS menilai tinggi partainya serta menjaga kehormatannya, seharusnya mereka berani hengkang dari koalisi jika sudah terlalu banyak ketidaksesuaian dengan mitra koalisi lainnya. Mau diletakkan di mana muka mereka jika DEMOKRAT berani mendepaknya?
Jangan-jangan GOLKAR dan PKS belum rela melepas keuntungan yang mereka nikmati dari keberadaan kadernya di kabinet?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H