Mohon tunggu...
Hardy Yang Ya Tao (扬 亚 涛)
Hardy Yang Ya Tao (扬 亚 涛) Mohon Tunggu... Lainnya - Independent Researcher

menekuni dan melibatkan diri aktif dalam praktek pendidikan bagi masyarakat di luar sekolah, terutama berkaitan dengan pendidikan nonformal/informal dan pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan wilayah dan daerah http://www.call-hardy.blogspot.com/ Mobile: +62.8562127048

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompasianer (Jangan) Dilawan

10 September 2011   04:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak jawaban admin kompasiana atas permohonan menjadi peserta Grand Launching Kompas TV diterima via email (5/9) sekaligus konfirmasi sebagai undangan dalam acara kelahiran TV Inspirasi Indonesia ini. Di halaman kompasiana selang dua puluh menit sejak email diterima, selain ucapan terima kasih, saya berdoa agar panjang umur dan diberikan kesehatan agar dapat menjadi bagian dan saksi kelahiran Kompas TV. Doa dan harapan saya, ternyata diizinkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk diwujudkan dan bisa hadir di Gedung Balai Sidang Jakarta Convention Center.

[caption id="attachment_134053" align="alignright" width="150" caption="Gedung Tempat Launching Kompas TV (Dok. Pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_134048" align="alignright" width="150" caption="suasana pendaftaran (dok. pribadi) "][/caption] Saat tiba di meja registrasi, lima wanita cantik berpakaian hitam masih sibuk memilah name tag sesuai dengan lembar print out daftar peserta. Saya berada pada antrian ketiga, dan ternyata menjadi kompasianer pertama yang mendaftarkan kehadiran saat itu. Setelah menerima name tag dan kartu undangan, saya memiliki kesempatan untuk masuk lebih awal, bahkan petugas jaga di pintu gerbang masih melakukan koordinasi, namun sudah siap memeriksa tas punggung yang menemani saya kali ini.

Setelah melewati metal detector, pandangan dan langkah saya langsung mengarah pada dua buah kendaraan yang biasa digunakan berpetualang berwarna orange. Ketika menghampiri kendaraan tersebut dan menanyakan siapa yang dapat menceritakan spesifikasi keduanya, salah seorang kru Teroka - teras grand launching kompas tv meminta saya menemui Mas Cahyo. Setelah saling memperkenalkan diri dan sambil berkeliling mengitari ‘Compound”, pembawa acara Teroka yang berpostur tinggi besar dengan antusias dan bangga menceritakan kendaraan yang digunakan pada ekspedisi Gua Jomlang.

[caption id="attachment_134061" align="alignright" width="150" caption="Teroka mempersiapkan diri (dok. pribadi)"][/caption]

Setelah foto berdua dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan ngobrol, saya melanjutkan melakukan penjelajahan di area Teroka, menyusuri setiap sudut memperhatikan seksama perlengkapan ‘tempur’ untuk digunakan di darat; pegunungan maupun perut bumi, serta bawah laut. Selain itu, saya pun sempat mengagumi kendaraan roda dua yang biasa digunakan off roader berkapasitas ruang bakar 250 cc. Melihat cover body, motor yang didominasi warna biru dan putih ini dibuat di Finlandia, namun blok mesin, tertera made in Austria.

[caption id="attachment_134065" align="alignleft" width="150" caption="di depan kamar ganti artis (dok. Pribadi)"][/caption] Naluri petualangan saya setelah mengunjungi Teroka semakin bertambah dan ini memungkinkan saya kesempatan memasuki bagian dalam balasi sidang, dimana sejumlah artis dan kru sedang melakukan gladi resik. Kesibukan tampak di ruang Kompas TV sebagai panitia, kemudian beberapar ruang tunggu sekaligus make up artis, seperti Adie MS, Afgan, Macell dan Andezzz yang berdekatan dengan kelompok Kotak. Di ujung lorong, anak-anak ribut dan lincah keluar masuk ruangan. Ternyata, anak-anak asuhan Pranadjaya ini adalah bagian pendukung acara yang tampil di awal pada kegiatan opening act uruta ketiga hingga kedelapan pada segmen pertama ini. [caption id="attachment_134063" align="alignright" width="150" caption="akhir penjelajahan kompasianer (dok. pribadi)"][/caption] Dari bagian dalam, penjelajahan kompasianer kali ini dialihkan menuju ruang Cendrawasih yang digunakan sebagai ruang transit serta tempat makan pemegang kartu undangan Gold. Karpet merah dihamparkanmulai dari ujung pintu masuk hingga memasuki ruangan yang disiapkan untuk menjamu undangan, selain kompasianer. Setelah cukup berkeliling, giliran daftar menu yang disuguhkan dimezzanine JCC yang menjadi sasaran penjelajahan, kali ini pilihan jatuh pada sandwich tuna dan hot lemon tea. Keduanya menemani hingga kompasianer berpindah tempat ke dalam ruang aula utama tempat pertunjukkan Grand Launching Kompas TV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun