Mohon tunggu...
Hardy Yang Ya Tao (扬 亚 涛)
Hardy Yang Ya Tao (扬 亚 涛) Mohon Tunggu... Lainnya - Independent Researcher

menekuni dan melibatkan diri aktif dalam praktek pendidikan bagi masyarakat di luar sekolah, terutama berkaitan dengan pendidikan nonformal/informal dan pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan wilayah dan daerah http://www.call-hardy.blogspot.com/ Mobile: +62.8562127048

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosialisme Indonesia 2/3 - Bujukan Nakal

17 November 2014   02:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekal pendidikan sebagai lulusan SMP bahkan SMA belum optimal menjadikan bekerja lebih baik selain hanya mengikuti aturan ketat jam kerja selama delapan jam sehari demi memenuhi target produksi. Lingkungan kerja seperti ini dan kepedulian manajemen, memberikan peluang serikat pekerja mencuri perhatian pekerja yang tidak puas dengan keadaan yang ada. Tidak jarang kekuatan kolektif serikat pekerja seperti ini justru merugikan kepentingan pekerja untuk dapat bekerja lebih lama.

Barkah dan Jumadi saling bertukar contoh rekan-rekan kerja mereka yang banyak kurang beruntung setelah tidak lagi bekerja, mulai dari bekerja sebagai tukang becak, tukang ojek dan kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup istri/suami dan anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun